Rabu 02 Dec 2020 08:07 WIB

400 Makam Muslim Ditemukan Saat Pelebaran Jalan di Spanyol

Makam tua Muslim ditemukan saat pelebaran jalan di Spanyol.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
400 Makam Muslim Ditemukan Saat Pelebaran Jalan di Spanyol. Foto: Makam tua Muslim yang ditemukan di jalan-jalan Spanyol
Foto: The National
400 Makam Muslim Ditemukan Saat Pelebaran Jalan di Spanyol. Foto: Makam tua Muslim yang ditemukan di jalan-jalan Spanyol

REPUBLIKA.CO.ID, TAUSTE -- Pekerja konstruksi di Spanyol telah membuat penemuan tak terduga, mereka menemukan sisa-sisa manusia saat melebarkan jalan di Tauste, sebuah kota kecil di provinsi Zaragoza.

Dilansir dari laman Euro News pada Rabu (2/12), Arkeolog kemudian menemukan 400 makam yang berisi lebih dari 4.500 mayat yang berasal dari abad ke-8. Menurut para arkeolog, ini dapat membantu mereka lebih memahami penaklukan Muslim di Semenanjung Iberia.

Baca Juga

Adapun penggalian di Tauste dimulai pada 2010. Para arkeolog menetapkan bahwa kuburan itu Muslim, karena kerangka-kerangka itu menghadap ke Makkah, dan hal ini sejalan dengan tradisi Islam.

Penemuan beberapa ratus mayat di timur laut negara itu menunjukkan komunitas Muslim yang mapan tinggal di daerah tersebut. Kuburan tersebut diyakini sebagai salah satu nekropoleis Muslim tertua, dan terawetkan yang ditemukan di Spanyol. Setelah tes DNA selesai, para peneliti berharap itu akan memberikan petunjuk tentang konversi wilayah itu ke Islam.

Penemuan ini meningkatkan harapan akan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah negara itu, setelah penaklukan Muslim di semenanjung Iberia pada awal 700-an. Setelah menjalani analisis DNA, jenazah akan dipindahkan ke museum.

Adapun pada 710 M, pasukan Muslim dari Dinasti Umayyah berusaha menaklukkan Semenanjung Iberia dan menjadikan Kota Ceuta sebagai pangkalan militer mereka. Di bawah pimpinan Jenderal Tariq bin Ziyad, tentara Muslim akhirnya berhasil menyeberang ke Spanyol setahun berikutnya. Periode tersebut menjadi titik awal masuknya Islam ke Spanyol.

Ketika kekuasaan Umayyah di Spanyol runtuh pada 1031, Ceuta berulang kali jatuh ke tangan penguasa yang berbeda-beda. Mulai dari Dinasti Almurabitun (yang menguasai kota ini sejak 1084-1147), Kesultanan Tunisia (1232-1249), dan Kerajaan Fez (1387).

Bangsa Portugal akhirnya menaklukkan Ceuta setelah berhasil mengalahkan pasukan Dinasti Mariniyah dari Maroko dalam perang yang berlangsung pada 1415. Namun, setelah ditandatanganinya Perjanjian Lisbon pada 1 Januari 1668, Raja Afonso VI dari Portugal secara resmi menyerahkan Ceuta ke Spanyol. Sejak itulah, kota tersebut berada di bawah kekuasaan Spanyol sampai hari ini.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement