REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat yang tinggal di beberapa dusun sekitar Gunung Semeru Kabupaten Lumajang, Jawa Timur untuk mewaspadai letusan gunung tersebut. Warga diminta tidak melakukan kegiatan di radius satu kilometer dari kawah Gunung Semeru.
"Imbauan tersebut menyusul informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang tentang awan panas guguran yang terjadi pada Selasa (1/12) dini hari, pukul 01.23 WIB," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (2/12).
Dusun-dusun yang warganya diimbau untuk waspada erupsi gunung tersebut, antara lain Dusun Curah Koboan, Desa Supiturang dan Dusun Rowobaung, Desa Oro-Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo, serta Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Ia mengatakan BPBD Kabupaten Lumajang dan dinas terkait telah menyiapkan sejumlah tempat untuk pengungsian warga, antara lain lapangan di Dusun Kamar Kajang berupa tenda keluarga dua unit, lapangan di Desa Supiturang, SD Negeri 4 Supiturang, SD Negeri Sumberwuluh, halaman pos pantau Gunung Sawur, dan pos komando Balai Desa Supiturang.
"Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dinas Sosial Kabupaten Lumajang juga telah menyiapkan dapur umum dan penyediaan air bersih," tuturnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan di radius satu kilometer dari kawah Gunung Semeru. Selain itu, warga diminta tidak berkegiatan di wilayah sejauh empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru karena merupakan alur luncuran awan panas.
"Warga diimbau untuk mewaspadai guguran kubah lava di kawah Jonggring Saloka. BNPB terus memantau penanganan darurat dan kondisi aktivitas vulkanik melalui koordinasi dengan BPBD setempat," katanya.