REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Setiap 3 Desember selalu diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional. Adanya peringatan ini tentunya memiliki makna tersendiri bagi setiap orang, tidak terkecuali bagi Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kota Depok.
Menurut Kepala Sekolah SLBN Kota Depok, Lia Cornelia Dewi di tengah pandemi Covid-19, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) harus memiliki kehidupan yang lebih baik, lebih inklusif dan memiliki aksesibel yang berkelanjutan. Mengingat, pada dasarnya setiap manusia dilahirkan sama dan memiliki karakter tersendiri.
"Perhatian pemerintah terhadap ABK di tengah pandemi ini sangat diharapkan. Termasuk kepada tenaga pendidiknya," ujar Lia dalam siaran pers yang diterima Republika.
Dia mengutarakan, siswa ABK saat ini sedang berusaha menjalani Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Terlebih, ada rencana pemerintah pusat untuk mengaktifkan kembali sekolah tatap muka mulai Januari 2021.
"Kami sedang persiapan untuk sekolah tatap muka. ABK ini harus mendapat perhatian khusus, agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan di situasi seperti sekarang," terang Lia.
Lanjut Lia, diharapkan perhatian pemerintah bisa lebih ditingkatkan untuk mengalokasikan kegiatan bagi siswa ABK. Dengan begitu, keberadaan ABK bisa terus diakui dan diberi kesempatan untuk berkembang.
"Setiap anak memiliki peluang dan potensi yang sama. Jadi, harus diberi ruang. Semoga di Hari Disabilitas Internasional ini kesenjangan sosial terhadap ABK bisa terus berkurang," harapnya.