Jumat 06 Dec 2024 16:11 WIB

PBB Gelar Pekan Kreatif untuk Penyandang Disabilitas

Acara ini menampilkan lebih dari 70 objek dan aktivitas.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Penyandang disabilitas melakukan proses membatik saat gelaran acara Hari Disabilitas Internasional 2024 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Ahad (1/12/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Penyandang disabilitas melakukan proses membatik saat gelaran acara Hari Disabilitas Internasional 2024 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Ahad (1/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pusat Informasi PBB di Indonesia (UNIC) dan Office of the High Commissioner for Human Rights (OHCHR) menyelenggarakan acara “Our Rights, Our Future Film Tour, di Indonesia. Kegiatan ini untuk memperingati Hari Penyandang Disabilitas Internasional pada 3 Desember dan Hari Hak Asasi Manusia pada 10 Desember.

Acara yang bertema “Empowered Persons with Disabilities, Inclusivity for All” ini menampilkan kreativitas penyandang disabilitas melalui film, seni, dan fashion untuk mempromosikan inklusivitas.

Acara ini berlangsung pada 5 hingga 7 Desember 2024 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta,  meliputi pemutaran film, pameran seni, peragaan busana inklusif, dan lokakarya. Film ini terselenggara bekerja sama dengan Bumilangit Entertainment, United Nations Association of Indonesia (UNAI), dan International Labour Organization (ILO) mengadakan kampanye “Kerja Layak untuk Semua.”

“Acara ini bukan hanya berbicara tentang solusi, tetapi juga tentang merayakan kemanusiaan serta keberagaman kemampuan dan kreativitas individu, seni dan fashion adalah media yang kuat, dan kami mengundang masyarakat untuk melihat hal itu," kata Direktur UNIC Jakarta Miklos Gaspar seperti dikutip siaran pers PBB, Kamis (5/12/2024).

Pekan Kreatif Orang Disabilitas ini merupakan kali kedua, kolaborasi UN dengan Bumilangit Entertainment yang dimulai tahun lalu. Acara ini menampilkan lebih dari 70 objek dan aktivitas, termasuk seni visual, seni pertunjukan, sejarah lisan, fashion inklusif, dan teknologi yang diciptakan oleh penyandang disabilitas di Indonesia.

Salah satu acara utama dalam pekan kreatif tahun ini adalah pemutaran film “Sundul Langit”, yang disutradarai oleh teman tuna netra dengan naskah yang ditulis oleh seorang penulis tuli. Film ini menceritakan kisah seorang siswa tuli yang menjalani kehidupan di sekolah inklusif.

"Film ini adalah bukti bahwa setiap orang memiliki cerita  dan bakat untuk bercerita, harapan kami, film ini menginspirasi orang lain untuk melihat kemampuan, bukan keterbatasan," kata Basuki dari Sahabat Mata, komunitas di balik film ini.

Acara lain dari peragaan busana dari Komunitas Layak ini menampilkan desain yang memberdayakan penyandang disabilitas untuk mengekspresikan diri mereka dengan percaya diri.

“Fashion adalah bahasa universal, melalui industri fashion, kami bertujuan untuk mendefinisikan ulang keindahan dan memberdayakan individu untuk merangkul keunikan mereka. Selain pemberdayaan, kami juga memberikan pendidikan yang khas," kata Karina Aprilia dari Layak.

Muhammad Ibrahim, Wakil Sekretaris Jenderal Pengembangan Program UN Association Indonesian mengatakan ia yakin kolaborasi lintas sektor merupakan salah satu upaya yang efektif untuk menyebarkan kesadaran akan pentingnya inklusivitas, khususnya bagi anak muda dan masyarakat luas.

Melengkapi pameran seni, karya seniman penyandang disabilitas akan dipamerkan untuk merayakan perspektif dan kontribusi mereka dalam ekspresi kreatif. Lokakarya yang dipimpin oleh ILO dan APINDO akan memberikan strategi praktis untuk mendukung inklusivitas di tempat kerja, memperkuat visi kesetaraan dan peluang bagi semua.

"Melalui inisiatif ini, kami mengajak masyarakat untuk mengevaluasi kembali persepsi mereka dan merangkul inklusivitas, seni dan fashion adalah alat yang kuat untuk memicu percakapan dan menginspirasi perubahan," kata Gaspar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement