REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) Covid-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Moh. Haris Kariming menyebutkan pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 71 menjadi 1.334 orang.
"Hari ini 71 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh sehingga secara kumulatif total pasien Covid-19 Sulteng yang sembuh berjumlah 1.334 orang," kata Haris di Kota Palu, Ahad (6/12) malam.
Sebanyak 71 pasien yang sembuh tersebut, lanjutnya, berada di sejumlah kabupaten dan kota antara lain lima orang di Kota Palu, enam orang di Kabupaten Donggala, lima orang di Banggai, 41 orang di Poso, dan 14 orang di Poso.
Mereka telah diizinkan pulang dan berkumpul namun harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19.
"Sementara itu 54 orang masing-masing 22 orang di Palu, 13 orang di Morowali, 10 orang di Donggala dan sembilan orang di Poso terkonfirmasi positif Covid-19 hari ini sehingga secara kumulatif total pasien terkonfirmasi Covid-19 hingga kini berjumlah 2.141 orang," ujarnya.
Kemudian, Haris mengatakan satu pasien Covid-19 yang berada di Banggai dinyatakan meninggal dunia hari ini. Secara kumulatif total pasien Covid-19 yang meninggal sampai saat ini berjumlah 78 orang.
"Sebanyak 729 pasien Covid-19 saat ini menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat. Adapun 370 sampel usap Covid-19 saat ini masih dalam pemeriksaan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu," terangnya.
Ia berharap hasil pemeriksaan 370 sampel usap tersebut negatif Covid-19. "Agar tidak terjadi ledakan kasus di Sulteng dan semua pasien yang dirawat segera sembuh," tambahnya.
Karena itu, Haris mengimbau masyarakat agar mendukung tim pengawas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19
"Yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19 di Sulteng," katanya.