Rabu 09 Dec 2020 10:40 WIB

Xiaomi Indonesia akan Pisahkan Bisnis Mi dan POCO

Xiaomi dan POCO memiliki dua segmen konsumen yang berbeda.

Poco C3.
Foto: gsm arena
Poco C3.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse, mengatakan akan memisahkan smartphone seri POCO dari seri Mi. Alvin mengatakan Xiaomi dan POCO memiliki dua segmen konsumen yang berbeda.

Alvin menjelaskan lini produk POCO akan menghadirkan performa kinerja yang menjadi nilai paling penting. Sementara, brand Xiaomi dengan lini Mi dan Redmi akan lebih fokus pada hal-hal, seperti tampilan, kamera, desain dan keandalan.

Baca Juga

"Singkatnya, Xiaomi mungkin di masa depan ditujukan bagi mereka konsumen pasar umum yang menginginkan harga produk yang luar biasa jujur, sedangkan untuk POCO ditujukan bagi mereka grup yang lebih kecil, tech enthusiast, pencinta gadget, para hardcore gamer," kata Alvin, Selasa (8/12).

Salah satu contoh yang dikemukakan Alvin adalah bagian kamera pada POCO F2 Pro yang mengusung desain menyembul atau pop-up. Desain seperti ini tidak untuk semua orang, hanya bagi mereka yang menyukai desain unik. Sementara, Mi Series hadir dengan titik kecil di layar yang lebih natural.

Awal tahun ini, Wakil Direktur Xiaomi, Manu Kumar Jain, mengumumkan bahwa Xiaomi sudah memecah sub-merek POCO menjadi perusahaan dan merek mandiri, tidak lagi berada di bawah Xiaomi. Sementara, di Indonesia, opersional POCO masih berada di bawah Xiaomi.

Soal pangsa pasar Xiaomi di Indonesia, Alvin menjelaskan tahun ini mengalami peningkatan. Xiaomi sebelumnya berada di urutan ke-4 pada 2019, naik ke urutan ke-3 merek smartphone terbesar di Indonesia pada 2020.

"Kami akan terus meningkatkan dan menghadirkan inovasi untuk semua orang," ujar Alvin.

Meski begitu, Alvin tidak terburu-buru memasang target untuk menduduki peringkat satu di pasar Indonesia. Menurut dia, membuat teknologi Xiaomi untuk dapat diakses lebih luas bagi lebih banyak orang sesuai dengan tagline honest pricing menjadi tujuan Xiaomi.

Xiaomi menutup tahun 2020 dengan menghadirkan Mi 10T Series dan memboyong Mi Watch dan Mi TV. Ke depan, Alvin mengatakan Xiaomi tidak hanya fokus pada smartphone, tetapi juga akan terus memperluas ekosistem perangkat Internet of Things (IoT).

"Kita punya outlooking untuk tahun 2021 karena tahun 2020 challenging untuk kita semua. Untuk produk-produk Xiaomi, strategi kami untuk tahun depan pastinya akan lebih banyak lagi berbagai macam produk tidak hanya smartphone tapi tentunya ekosistem AIoT, jadi kami sangat bersemangat untuk 2021," ucap dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement