REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku belum mempunyai rencana apakah akan tetap bergelut di dunia politik atau tidak, setelah jabatannya berakhir pada 2021. Risma mengatakan, jabatan adalah amanah, sehingga tidak boleh diminta. Maka dari itu, Risma belum merencanakan terkait karir politiknya ke depan.
"Aku belum tahu (karir politik selanjutnya). Yang jelas aku belum merencanakan untuk apapun (terkait politik). Karena bagi saya jabatan itu amanah, ndak boleh diminta," ujar Risma seusai menyalurkan hak pilihnya di TPS 01, Kelurahan Jajar Tunggal, Wiyung, Surabaya, Rabu (9/12).
Namun demikian, Risma mengaku telah menyiapkan rencana-rencana pribadi, sebagai antisipasi jika nantinya tidak berlanjut di dunia politik. Risma menyatakan, jika tidak melanjutkan karirnya di dunia politik, dia merencanakan untuk menjadi pengusaha atau menjadi dosen.
"Tapi saya punya rencana untuk kegiatan-kegiatan saya. Yang pertama saya akan coba berbisnis. Kedua, ada beberapa perguruan tinggi yang minta saya untuk mengajar," kata Risma.
Saat ditanya lebih jauh soal bisnis yang direncanakannya, Risma enggan mengungkapkannya. Risma hanya menyatakan, segala jenis usaha bisa dicobanya untuk dijalankan. "Bikin usaha, ya macam-macam. Apa saja pokoknya saya bisa ambil," kata Risma.
Seperti diketahui, jabatan Risma sebagai wali Kota Surabaya akan berakhir pada awal 2021. Risma telah dua periode atau sepuluh tahun menjadi pemimpin di Kota Pahlawan.