Rabu 09 Dec 2020 13:22 WIB

PSSI Terima Putusan Penundaan Piala AFF 2020

Penundaan dilakukan karena pandemi Covid-19 yang masih belum mereda.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menghormati keputusan Federasi Sepak bola Asia Tenggara (AFF) yang kembali menunda gelaran Piala AFF 2020. Kompetisi antarnegara tingkat ASEAN tersebut harus kembali ditunda karena pandemi Covid-19 yang masih belum mereda.

Sebelumnya, Piala AFF akan digelar pada November-Desember 2020. Namun, AFF menunda menjadi April 2021 dan kembali menggeser jadwalnya melalui keputusan terbaru menjadi 5 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022.

“PSSI akan mengikuti keputusan AFF. Tentu ada hal positif dari penundaan ini, yakni timnas Indonesia bisa melakukan persiapan lebih panjang,” kata Iriawan dalam keterangan pers, Selasa (8/12). “Kami harap untuk pemain-pemain yang nantinya dipanggil timnas Indonesia dan bermain di Piala AFF agar berjuang keras serta memberikan hasil maksimal. Karena PSSI ingin timnas Indonesia meraih juara di Piala AFF 2020 yang dihelat akhir tahun 2021 mendatang.”

Sementara itu, Presiden AFF, Khiev Sameth mengatakan, prioritas utama pihaknya adalah kesehatan dan keselamatan semua orang terkait turnamen tersebut. Karena itu, ia terus memantau perkembangan Covid-19, baik di Asia Tenggara maupun di dunia secara berkelanjutan.

"Melihat padatnya jadwal sepak bola untuk 2021, baik internasional maupun domestik yang telah diselenggarakan sejak 2020, juga menjadikan penyelenggaraan turnamen, kami menilai pada Desember 2020 sebagai waktu yang ideal," kata Khiev.

Khiev menyampaikan, penundaan gelaran Piala AFF 2020 dapat memberi waktu bagi penyelenggara untuk melaksanaan kompetisi dalam format penuh. Selain itu, stadion diprediksi sudah bisa dimasuki oleh penonton.

Dengan penetapkan jadwal baru, format turnamen tak akan berganti. Khiev menegaskan, penyelenggara masih mempertahankan sistem kandang dan tandang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement