REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts membekali para pemainnya alat deteksi jantung. Ini guna mengecek sejauh mana kondisi kebugaran saat Supardi dan kawan-kawan menjalani latihan mandiri di rumah.
Dikutip dalam laman resmi klub dari Jakarta, Kamis (10/12), Persib mulai memberikan menu latihan mandiri yang terukur sejak pekan kemarin. Berbeda dengan sebelumnya, skuad Maung Bandung hanya diinstruksikan untuk menjaga kondisi kebugaran.
"Kami memiliki target mengenai detak jantung pemain. Itu bisa menjadi dasar dalam menilai sejauh mana kondisi para pemain," ujar Rene Alberts.
Para pemain yang selesai menjalani latihan mandiri wajib melaporkan hasil detak jantungnya. Nantinya, akan menjadi dasar bagi jajaran pelatih untuk melihat level kebugaran sebelum para pemain kembali dikumpulkan pada 4 Januari 2021.
"Jadi, pemain akan mendapat informasi setiap sepuluh hari. Kami akan memeriksa detak jantung mereka. Semua harus berlatih menggunakan monitor denyut jantung, dan gambarnya harus dikirim," kata dia.
Pada pekan ini para pemain diberikan instruksi khusus melakukan latihan aerobik. Robert menilai positif program latihan individual yang telah disusun. Menurutnya, semua pemain melakukan kewajibannya dengan baik.
Setelah menjalani latihan aerobik, selanjutnya skuad Maung Bandung akan ditempa latihan anaerobik pada pekan depan.
"Pekan depan mereka akan melanjutkan dengan latihan anaerobik. Setelah anaerobik kita masuk ke materi strenght. Kita baru saja memulai pekan kedua. Jadi saat ini kami mengevaluasi feedback dari pemain mengenai latihan aerobik," kata dia.
Pelatih berkebangsaan Belanda itu berharap Liga 1 Indonesia benar-benar digelar pada Februari mendatang sesuai dengan rencana PSSI dan PT LIB. Jika kembali ditunda maka persiapan yang telah disusun selama ini hanya akan sia-sia karena berdampak dalam program latihan selanjutnya.
"Jika liga dimulai Februari, kami akan kembali berlatih bersama pada 4 Januari 2021," katanya.