Senin 14 Dec 2020 08:26 WIB

Para Pemenang dan Pecundang pada F1 Musim 2020

Selain kesuksesan Hamilton dan Mercedes, ada torehan mengejutkan sejumlah pembalap.

Balapan terakhir F1 2020 di GP Abu Dhabi.
Foto: EPA-EFE/FIA/F1 HANDOUT
Balapan terakhir F1 2020 di GP Abu Dhabi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Formula 1 (F1) mengakhiri musim 2020 di Abu Dhabi pada Ahad dengan 17 balapan digelar pada musim yang terganjal pandemi Covid-19. Lewis Hamilton dan Mercedes berjaya dengan memenangi gelar juara pembalap dan konstruktor. Selain kesuksesan Hamilton dan Mercedes, ada torehan mengejutkan dari sejumlah pembalap. Ada yang menjadi pecundang sepanjang musim 2020.

Berikut ini daftar mereka yang pantas disebut pemenang dan pecundang di musim 2020 seperti dilansir Reuters:

Baca Juga

Pemenang

Mercedes 

Memenangi kedua titel untuk tahun ketujuhnya secara beruntun, Mercedes melampaui Williams di daftar pemenang Grand Prix sepanjang masa dengan koleksi 115 trofi juara balapan. Tim itu menang di 13 dari 17 balapan musim ini dan hanya dua kali melewatkan pole position.

Lewis Hamilton

Pebalap Britania itu menempatkan dirinya sebagai pebalap Formula 1 tersukses sepanjang masa dengan rekor 95 kemenangan dan tujuh gelar juara dunia yang menyamai titel Michael Schumacher. Dia telah menjuarai 11 balapan tahun ini serta mengalahkan rekan satu timnya, Valtteri Bottas, yang finis runner-up dengan jarak 124 poin.

Honda

Satu-satunya pabrikan mesin selain Mercedes yang mampu menang tahun ini lewat dua kemenangan Max Verstappen dari tim Red Bull, termasuk di Abu Dhabi pada Ahad dan juga Pierre Gasly di Monza untuk tim AlphaTauri.

Sergio Perez

Pembalap Meksiko itu meraih kemenangan perdananya di Bahrain setelah start 190 balapan, menjadi pebalap pertama asal negaranya yang menjadi pemenang Grand Prix dalam 50 tahun terakhir serta mempersembahkan kemenangan pertama bagi tim yang kali ini menggunakan bendera Racing Point. Dia finis peringkat empat klasemen meski dibuang oleh timnya dan belum mengamankan bangku untuk 2021.

Pierre Gasly

Musim yang mengesankan bagi sang pebalap Prancis yang telah membangun reputasinya bersama AlphaTauri setelah dibuang oleh Red Bull. Kemenangannya di Monza membuatnya sebagai pebalap asal Prancis pertama yang memenangi Grand Prix setelah Olivier Panis pada 1996 dan menjadi sorotan musim ini.

McLaren

Finis peringkat tiga klasemen, posisi tertinggi mereka sejak 2012. Tim mantan juara dunia itu membuat progres yang mantap di musim terakhir mereka menggunakan mesin Renault sebelum beralih ke power unit Mercedes tahun depan.

F1

Sukses menggelar musim di tengah pandemi, menghidupkan kembali balapan yang telah hilang dari kalender dan menemukan balapan baru. Aspek keselamatan juga menjadi juara, ketika pembalap Prancis Roman Grosjean lolos dari maut setelah mobil Haas-nya terbelah dua dan terbakar di Bahrain.

Pecundang

Ferrari

Tim paling sukses dan tertua di F1 mengalami musim terburuknya sejak 1980, ketika mereka finis peringkat 10 secara keseluruhan. Ferrari gagal memenangi satupun balapan tahun ini dan mendapati mereka finis peringkat enam di klasemen setelah tersiksa dengan penurunan performa mobil mereka. Sebastian Vettel yang bakal hengkang dari tim Italia itu tampil lesu tahun ini tapi rekan satu timnya, Charles Leclerc memberi harapan baru bagi masa depan Ferrari.

Williams

Tim mantan juara dunia itu gagal mencetak poin untuk pertama kalinya sejak era 1970-an. Williams dijual pada Agustus dan keluarga pendirinya mundur dari peran operasional tim tersebut. George Russell, meski sebagai pembalap Williams, menjadi pemenang' berkat penampilan mengesankanketika dimandati Mercedes menggantikan Lewis Hamilton yang terinfeksi Cóvid-19 di Bahrain.

Valtteri Bottas

Menjadi rekan satu tim Hamilton adalah suatu tugas tanpa pamrih tapi Bottas finis dengan jarak lebih jauh dari sebelumnya. Dia menang dua balapan tahun ini tapi raihan poinnya terlampau jauh dari Hamilton.

Haas

Satu lagi tahun yang berat bagi tim asal Amerika Serikat itu ketika mereka finis peringkat sembilan klasemen dan kehilangan dua pembalap mereka, Kevin Magnussen dan Romain Grosjean.

Racing Point

Meski kemenangan Perez menjadi sorotan, tim yang dimiliki biliuner Kanada itu melewatkan sejumlah kesempatan dan bahkan diganjar penalti pengurangan 15 poin karena melanggar regulasi dengan mobil yang memiliki desain mirip dengan mobil Mercedes tahun lalu. Mereka finis peringkat empat klasemen konstruktor, tujuh poin di belakang McLaren.

Tribun Penonton

Pandemi yang melanda memaksa sebagian besar balapan digelar tanpa penonton di tribun. Monako dan Singapura menarik diri sebagai tuan rumah Grand Prix dengan semua balapan di Asia dan Amerika Serikat. Rencana debut Vietnam pun tak kunjung terjadi.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement