Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk menyayangkan banyaknya lulusan MBA yang menjalankan perusahaan di Amerika Serikat (AS). Untuk diketahui, MBA adalah Magister Business Administration, gelas S2 di bidang bisnis administrasi. Menurut Musk, banyaknya lulusan MBA ini malah tidak bagus, terutama soal inovasi produk.
"Kupikir mungkin ada terlalu banyak orang MBA yang menjalankan perusahaan-perusahaan," kata Musk, dalam event WSJ CEO Summit.
Musk menambahkan, pasalnya pimpinan mungkin hanya melihat angka demi angka daripada misi membuat produk atau layanan yang hebat.
Baca Juga: Usai Ditelepon Jokowi, Bos Tesla Elon Musk Siap Terbang Bawa Tim ke Indonesia
"Harus ada lebih banyak fokus pada produk atau layanan, kurangi waktu untuk menggelar meeting direksi, kurangi waktu untuk finansial," imbuh Musk.
Dilansir dari CNBC International di Jakarta, Senin (14/12/1010) Musk bahkan mengevaluasi dirinya. Ia menganggap, kesalahan terbesarnya sebagai bos Tesla dan SpaceX adalah terlalu banyak menghabiskan waktu untuk rapat daripada terjun langsung ke pabrik dengan memastikan barang dan proses produksi.
"Ketika aku menghabiskan waktu di pabrik atau memakai mobil atau berpikir tentang roket, itulah di mana hal-hal menjadi lebih baik," papar Elon Musk.
Musk menganggap, dengan melakukan hal itu maka tim akan lebih bersemangat. Ia pun menyarankan agar para CEO terlibat langsung dalam proses produksi atau pelayanan guna menunjukkan perhatian agar tidak selalu di dalam kantor.
Elon Musk memang dikenal suka berada di pabrik perusahaannya. Beberapa tahun lalu, ia bahkan sibuk menyelamatkan produksi mobil buatan Tesla yang selalu kurang dari target hingga Musk harus tidur di pabrik.