REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lembaga memorabilia tenis internasional "Tennis Hall of Fame" meluncurkan pameran museum virtual baru yang menawarkan gambaran komprehensif tentang sejarah tenis kulit hitam di Amerika Serikat.
Dalam pameran bertajuk "ATA dan Black Tennis Pioneers", menampilkan rentang waktu secara multimedia yang mencakup lebih dari 120 tahun sejarah tenis kulit hitam, serta periode bersamaan dari sejarah Afrika-Amerika secara keseluruhan.
Pameran ini menceritakan perjuangan dan evolusi tenis kulit hitam, serta kehidupan dan karier juara tenis dari kalangan ini di awal 1900-an hingga sekarang.
Pameran ini sebagian besar difokuskan pada sejarah tenis kulit hitam di Amerika, dan merupakan bagian dari inisiatif Tennis Hall of Fame untuk memberikan pengetahuan bagi para penggemar dan menyoroti sejarah tenis, sebut laman resmi WTA, Senin (14/12).
Melalui pencitraan dinamis dan rekaman wawancara dari koleksi "Hall of Fame" pameran ini mengeksplorasi lima periode waktu, yaitu:
1. Creative Survival (1874-1910)
2. Entree (1910-1938)
3. Reform (1938-1955)
4. Participation (1955-1965)
5. dan Liberation (1965-Sekarang).
Selain menyoroti kisah petenis kulit hitam seperti Arthur Ashe, Althea Gibson, dan Robert Johnson, juga menampilkan beberapa individu dan organisasi yang kurang dikenal luas namun punya dampak. Mereka memperjuangkan peluang dan kesetaraan tenis untuk orang kulit hitam.
Rev. W.W. Walker, menyelenggarakan turnamen tenis kulit hitam antarnegara bagian pertama di Philadelphia pada tahun 1898, Mary Ann "Mother" Seames memberikan pelajaran tenis kepada anak-anak kulit hitam pada awal tahun 1906, menjadi sosok yang turut ditampilkan.
Melompat ke masa kini, sosok yang ditampilkan yaitu Serena dan Venus Williams, Madison Keys, Sloane Stephens, Coco Gauff, hingga Naomi Osaka.