REPUBLIKA.CO.ID, BENEVENTO -- Pelatih Lazio, Simone Inzaghi, mengakui, anak-anak asuhnya kewalahan menghadapi perlawanan salah satu tim promosi di pentas Serie A Italia musim ini, Benevento, pada giornata ke-12, Rabu (16/12) dini hari WIB. Ujungnya, Lazio harus puas membawa pulang satu poin usai ditahan imbang, 1-1, oleh tim tuan rumah dalam laga yang digelar di Stadion Ciro Vigorito itu.
I Biancoceleste sebenarnya sudah mampu unggul terlebih dahulu saat laga menginjak menit ke-25 via torehan gol dari Ciro Immobile. Namun, pada pengujung babak pertama, Benevento bisa menyamakan kedudukan lewat sepakan voli Pasquale Schiattarella. Pada sepanjang babak kedua, Lazio tidak mampu lagi menemukan ritme dan intensitas permainan seperti pada babak pertama.
Di sisi lain, Benevento tampil jauh lebih baik pada babak kedua dan mampu meredam permainan tim tamu. Kondisi ini diakui oleh Simone Inzaghi.
''Setelah jeda laga, kami tidak bisa mengulangi intensitas seperti pada babak pertama. Sedangkan, penampilan Benevento semakin membaik. Penyesalan terbesar kami adalah kegagalan memanfaatkan peluang pada babak pertama. Namun, harus diakui, Benevento benar-benar membuat kami kewalahan,'' ujar Simone kepada DAZN seusai laga, Rabu (16/12).
Secara khusus, pelatih berusia 44 tahun itu memuji performa tim besutan sang kakak, Filippo Inzaghi, tersebut. Menurut mantan striker Lazio tersebut, Benevento adalah tim yang solid dan memiliki organisasi permainan yang bagus. Terlepas dari kondisi itu, Simone juga mengakui, kelelahan fisik dan mental yang dialami anak-anak asuhnya di laga tersebut.
Berbeda dari Benevento, yang memiliki masa istirahat yang lebih panjang, I Biancocelesti hanya memiliki waktu pemulihan selama kurang dari empat hari sebelum tampil di laga tersebut. Laga kontra Benevento digelar tiga hari setelah Lazio dibekap Verona, 1-2, akhir pekan lalu.
''Cukup sulit mempertahankan intensitas permainan. Apalagi, setelah penampilan cukup apik di babak pertama, mereka bisa mencuri gol. Kami mungkin mengalami kelelahan, baik dari segi fisik atau mental. Saya percaya, tim ini masih memiliki potensi, tapi tampil tiap tiga hari sekali membuat tim ini kehabisan energi,'' kata pelatih asal Italia tersebut.
Berbeda seperti pada musim lalu, penampilan Lazio di pentas Serie A musim ini terbilang terseok-seok. I Biancoceleste kerap kehilangan poin-poin krusial. Peringkat keempat musim lalu tersebut hanya mengemas lima kemenangan, tiga hasil imbang, dan dipaksa menelan empat kekalahan dari 12 laga Serie A musim ini. Lazio pun terdampar di peringkat kedelapan klasemen sementara Serie A dengan koleksi 18 poin dari 12 laga.