REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG - Pada 17 Desember 2011, Kim Jong II, diktator Korea Utara (Korut) yang misterius dan tertutup, meninggal dunia karena serangan jantung saat dilaporkan bepergian dengan kereta api di negaranya. Kim mengambil alih kepemimpinan Korut setelah kematian ayahnya pada 1994 dan langsung memerintah negara Komunis.
Di antara banyak klaim dipertanyakan lainnya yang dilaporkan oleh media pemerintah tentang pria yang dikenal sebagai "Pemimpin yang Terhormat" dan "Pemimpin Tertinggi" kepada para pengikutnya adalah bahwa ia membuat 11 hole-in-one dalam satu putaran golf, menemukan ponsel yang tidak terlihat, dan dapat mengontrol cuaca.
Pada 1948, ayah Kim yakni Kim Il Sung (1912-1994) menjadi kepala negara Komunis Korut yang baru dibentuk (secara resmi bernama Republik Demokratik Rakyat Korea). Kim yang lebih muda lulus dari Universitas Kim Il Sung di negara itu pada 1964 dan kemudian berkembang melalui Partai Buruh Korea.
Setelah Kim meninggal pada 17 Desember 2011, jenazahnya yang dibalsem dipajang secara permanen di Istana Peringatan Kumsusan di ibu kota negara, Pyongyang. Tubuh Kim Jong Il telah dipajang di sana sejak dia meninggal. Kim digantikan sebagai pemimpin Korut oleh anak bungsu dari tiga putranya, Kim Jong-un, yang saat itu berusia 20-an dan sebagian besar tidak dikenal dunia.