Kamis 17 Dec 2020 12:20 WIB

Astronom China Temukan Galaksi Terjauh dari Bumi

Galaksi terjauh ini berjarak 13,4 miliar tahun cahaya.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Galaksi (ilustrasi).
Foto: Science Alert
Galaksi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKING -- Sebuah tim internasional dari Institut Astronomi dan Astrofisika di Universitas Peking mengonfirmasi keberadaan galaksi terjauh. Galaksi ini berjarak 13,4 miliar tahun cahaya. Ini merupakan objek astronomi terjauh yang pernah ditemukan.

 

Baca Juga

Para astronom menyimpulkan bahwa galaksi, GN-z11, terbentuk sekitar 400 juta tahun setelah Big Bang. Cahayanya menempuh perjalanan 13,4 miliar tahun untuk mencapai teleskop bumi.

Tim, yang dipimpin oleh Jiang Linhua, menerbitkan dua makalah tentang temuan tersebut di jurnal Nature Astronomy pada hari Senin (14/12).

Penemuan ini sangat penting dalam memahami pembentukan galaksi dan bintang di alam semesta awal. Temuan ini membuka jendela untuk mempelajari benda langit paling awal di alam semesta, dilansir di Global Times, Kamis (17/12).

Dengan mengukur pergeseran merah cahaya, biasanya dilambangkan sebagai Z, para ilmuwan dapat menentukan usia sebuah galaksi. Semakin besar angka pergeseran merah, semakin tua dan jauh galaksi tersebut.

Galaksi yang ditemukan oleh tim Jiang disebut GN-z11 karena 400 juta tahun setelah Big Bang sesuai dengan pergeseran merah sekitar 11 tahun.

Pada April 2017, tim Jiang melakukan pengamatan spektral mendalam terhadap GN-z11 menggunakan salah satu teleskop inframerah berbasis darat tercanggih di dunia, teleskop Observatorium Keck di Maunakea di Hawaii.

Berdasarkan analisis spektral, pergeseran merah akurat galaksi adalah 10,957. Ini mengkonfirmasikannya sebagai galaksi yang berjarak 13,4 miliar tahun cahaya. Karya tersebut menunjukkan bahwa instrumen astronomi besar yang ada mampu mendeteksi beberapa spektrum galaksi awal seperti GN-z11.

Tim juga menemukan bahwa galaksi kaya akan unsur non-hidrogen dan non-helium. Tim melaporkan GN-z11 bukanlah galaksi pertama di alam semesta.

Selain itu, tim mendeteksi ledakan dari arah galaksi, yang muncul dalam spektrum inframerah dekat yang cerah. Dalam waktu kurang dari tiga menit, galaksi tampaknya telah meningkatkan kecerahannya ratusan kali lipat. Perhitungan teoritis menunjukkan bahwa spektrum mungkin berasal dari ledakan sinar gamma dari GN-z11 (gelombang cahaya berenergi tinggi yang sangat pendek).

Ledakan sinar gamma paling awal yang diketahui terjadi sekitar 500 juta tahun setelah Big Bang. Jika 'kejutan' spektrum GN-z11 dapat dikonfirmasi, Jiang dan timnya juga akan menemukan ledakan sinar gamma tertua dan terjauh.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement