REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengharapkan orang Batak yang mengisi jabatan Dirut Badan Pelaksana (BP) Otorita Danau Toba (BPODT). Dirut BPODT sebelumnya dijabat Arie Prasetyo.
"Sekarang pimpinan badan otoritanya (BPODT) kosong. Saya berharap orang Batak yang bisa mengisi jabatan itu," ujar Luhut usai acara Indonesia-China Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destination di Kaldera Toba, Sumut, Jumat (18/12).
Seperti diketahui, pemerintah membuka lowongan seleksi terbuka untuk jabatan Dirut BPODT dan juga pimpinan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Pendaftaran sudah dibuka sejak 8 Desember 2020.
Pemerintah mencari orang kompeten, handal dan akuntabel, untuk mengelola dua tujuan pariwisata unggulan pemerintah tersebut. Seperti dilansir laman Kemeparekraf.go.id, panitia seleksi mengundang baik Pegawai Negeri Sipil (PNS), maupun profesional non PNS yang memenuhi syarat untuk mengikuti proses pemilihan jabatan itu.
Luhut menegaskan, orang Batak harus bisa memimpin orang Batak untuk kemajuan Danau Toba. Apalagi, calon pemimpin BPODT itu masih muda, sekolahnya bagus sehingga bisa mengelola kawasan Danau Toba dengan lebih baik.
Luhut juga meminta, agar orang Batak lebih disiplin dalam bekerja dan lebih ramah kepada orang yang datang baik itu turis atau investor.
Luhut berharap, keamanan di Danau Toba juga semakin baik karena kalau tidak aman, orang tidak akan datang. "Jadi semua tergantung kalian (masyarakat kawasan Danau Toba), " katanya.
Kalau mau turis datang, ujar dia, bukan semata tanggung jawab pemerintah, tetapi masyarakat. Dia juga menegaskan, tidak kalah penting saat ini adalah kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 masih ada.
"Syukur angka penderita Covid-19 di sini (kawasan Danau Toba) kecil dibandingkan di tempat lain dan itu harus tetap dijaga karena menyangkut keamanan orang untuk berkunjung," ujar Luhut.