Sabtu 19 Dec 2020 18:44 WIB

Fenomena Akhir Zaman yang Disebut Rasulullah SAW Terbukti? 

Rasulullah SAW mengungkap fenomena akhir zaman

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW mengungkap fenomena akhir zaman. Ilustrasi akhir zaman
Foto: pulsk.com
Rasulullah SAW mengungkap fenomena akhir zaman. Ilustrasi akhir zaman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah tanda mengenai akhir zaman telah banyak dijabarkan dan ditemui melalui hadits-hadits Nabi. Ciri-ciri akhir zaman pun ditandai dengan ciri kecil (sugra) dan ciri besar (kubra). Salah satu tanda akhir zaman yakni tersebarnya fitnah dan kejahatan yang semakin semarak.

Dilansir di Mawdoo, Jumat (18/12), terdapat sejumlah hadits Nabi yang menunjukkan kondisi bangsa di akhir zaman. 

Baca Juga

Di antara hadits yang menunjukkan itu yakni penegasan manusia yang cenderung mencintai dunia, pekerja yang malang, kurangnya ilmu, tersebarnya kejahatan, dan lain sebagainya. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA:  

عن أبي هريرة ـ رضي الله عنه  قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (يأتي على الناسِ زمانٌ ما يُبَالِي الرجلُ من أين أصاب المالَ؟ مِن حلالٍ أو حرامٍ 

Rasulullah SAW bersabda: “Ya’ti ala an-naasi zamaanu ma yubaali ar-rajulu min ayna ashaabalmaala? Min halalin wa haramin.”

 Yang artinya: “Akan tiba masanya muncul orang-orang yang tidak peduli mempertanyakan, dari mana kekayaan yang dihimpun bersumber? Apakah itu halal ataukah haram.” 

Di dalam hadits lain, Rasulullah juga mengingatkan tentang perkara akhir zaman dan pertanda yang menyertainya. Ini sebagaimana hadits riwayat Abu Hurairah RA:  

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: سيَأتي علَى النَّاسِ سنواتٌ خدَّاعاتُ يصدَّقُ فيها الكاذِبُ ويُكَذَّبُ فيها الصَّادِقُ ويُؤتَمنُ فيها الخائنُ ويُخوَّنُ فيها الأمينُ وينطِقُ فيها الرُّوَيْبضةُ قيلَ وما الرُّوَيْبضةُ قالَ الرَّجلُ التَّافِهُ في أمرِ العامَّةِ 

“Saya’ti alannasi sanawaatun khadaa’atun yushodaqu fiha al-kaadzibu wa yukadzzibu fiha as-shaadiqu wa yu’tamanu fiha al-haainu wa yukhawwanu fiha al-amiinu  wa yanthiqu qila fihaa ar-ruwaibidhatu qala ar-rajulu at-taafihu fi amri al-aammati,”.

Yang artinya: “Akan datang tahun-tahun penuh kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang jujur didustakan, pengkhianatan terhadap amanah yang diberi, orang yang jujur dikhianati, dan ruwaibidhah ikut berkomentar. Lalu ditanya, apa itu ruwaibidhah? Beliau menjawab: orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum.”   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement