REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) siap menggelar pembelajaran secara luring. Pembelajaran luring masih diprioritaskan bagi mahasiswa semester dua karena belum pernah bertemu dosen, serta semester enam agar mereka segera bisa menyelesaikan studinya.

Untuk semester empat dinilai masih bisa dilaksanakan secara daring karena masih di tengah-tengah. Sedangkan, untuk mahasiswa S2 memang di kedepankan kuliah daring karena tinggal penyelesaian dari apa yang sudah didapatkan pada jenjang S1.

"Bila mahasiswa dan dosen miliki penyakit penyerta maka tidak perlu kuliah luring. Begitu pula dosen berusia di atas 55 tahun dipersilakan mana suka. Ini sedang kami kaji bersama dengan BEM dan DPM," kata Plt Rektor UNY, Margana, Senin (21/12).

Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni itu menekankan, Januari 2021 akan disampaikan keputusan karena awal Februari kuliah akan dimulai. Untuk waktu kuliah normal satu SKS 50 menit, tapi pada masa pandemi dibuat 30 menit, jadi untuk dua SKS 60 menit.

Untuk sela waktu kuliah yang dulu 15 menit ditingkatkan menjadi satu jam. Untuk jam pembelajaran mata kuliah praktik, jika dapat dilakukan dengan project based learning, maka bisa dilaksanakan daring.

Namun, bila tidak bisa maka dilaksanakan secara luring dengan menggunakan skema 50 persen jumlah mahasiswa baik teori maupun praktik. Misalnya, mahasiswa nomor induk ganjil masuk pertemuan pertama dan nomor induk genap masuk pertemuan kedua.

Terkait saran adanya Covid Crisis Center, ia menambahkan, UNY memiliki C3 dan siap kolaborasi dengan C3 kabupaten maupun provinsi. Mengingat sebagian mahasiswa UNY berasal dari luar DIY, ada opsi lagi untuk kuliah luring yaitu izin orang tua.

"Bila orang tua tidak mengizinkan, maka juga tidak harus ikut. UNY lebih memberi kenyamanan psikologis, akademis, sosial budaya, lingkungan dan spiritual agar kuliah juga nikmat tidak sekadar formalitas," ujar Margana.

Ikuti Whatsapp Channel Republika