REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar memperkirakan empat kabupaten/kota di wilayah provinsi paling barat Indonesia itu masih mengalami hujan ekstrem. Cuaca ekstrem ini akan terjadi selama beberapa hari ke depan.
"Kita memprediksi beberapa hari ke depan wilayah Aceh Timur, Langsa, Gayo Lues dan Aceh Tamiang memiliki potensi hujan ekstrem yang sangat aktif," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Aceh Besar Zakaria Ahmad, di Kota Banda Aceh, Ahad (3/1).
Zakaria mengatakan, pemicu terjadinya hujan ekstrem sangat aktif tersebut karena adanya belokan angin, tekanan rendah (low pressure) sekaligus anomali suhu muka laut di Selat Malaka, laut Andaman dan Samudera Hindia Barat Aceh. Hal ini berpengaruh terhadap wilayah Aceh.
"Kondisi ini dapat mengakibatkan hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada siang, sore hingga malam hari," katanya.
"Untuk itu kami mohon kewaspadaan masyarakat terhadap potensi banjir dan potensi tanah longsor," kata Zakaria menambahkan.
Selain kabupaten/kota itu, kata Zakaria, beberapa wilayah yang juga berpotensi dilanda hujan ringan hingga deras seperti Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Selanjutnya wilayah dataran tinggi Aceh Tengah, Aceh Tenggara dan Bener Meriah, lalu wilayah Barat Selatan Aceh yakni Nagan raya, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya dan Aceh Barat.
"Kita imbau warga untuk waspada potensi gelombang laut tinggi di wilayah Perairan Utara Sabang, Selat Malaka Bagian Utara, Samudera Hindia bagian Barat Aceh, dan sekitarnya yang dapat mencapai 4.00 meter," katanya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan sejumlah kabupaten/kota di daerah Tanah Rencong itu dilanda banjir luapan sejak 1 Januari 2021 lalu, di antaranya seperti Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa dan Kota Lhokseumawe.