Senin 04 Jan 2021 12:28 WIB

'Siapa Pun yang Pernah Positif Covid-19 tak Divaksin'

Untuk periode awal, ada 2.500 orang tenaga kesehatan di Padang yang akan divaksin.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas melakukan bongkar muat vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di gudang vaksin (cold room) milik Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, Senin (4/1/2020). Sebanyak 30.000 dosis vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Palembang yang selanjutnya akan didistribusikan ke Kab/Kota. Petugas melakukan bongkar muat vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di gudang vaksin (cold room) milik Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, Senin (4/1/2020). Sebanyak 30.000 dosis vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Palembang yang selanjutnya akan didistribusikan ke Kab/Kota.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Petugas melakukan bongkar muat vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di gudang vaksin (cold room) milik Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, Senin (4/1/2020). Sebanyak 30.000 dosis vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Palembang yang selanjutnya akan didistribusikan ke Kab/Kota. Petugas melakukan bongkar muat vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di gudang vaksin (cold room) milik Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, Senin (4/1/2020). Sebanyak 30.000 dosis vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Palembang yang selanjutnya akan didistribusikan ke Kab/Kota.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani mengatakan, pihaknya hanya akan memvaksin orang-orang yang belum pernah terpapar Covid-19. Baik tenaga kesehatan maupun masyarakat umum yang sudah pernah dinyatakan positif Covid-19, tidak akan masuk ke dalam daftar yang akan divaksin.

"Yang sudah pernah positif Covid dan sudah sembuh tidak lagi akan divaksin. Karena, di dalam tubuhnya sudah terbentuk antibodi," kata Feri, Senin (4/1).

Feri menyebut, perioritas awal vaksinasi di Padang adalah tenaga kesehatan (nakes). Untuk periode awal ini, ada 2.500 orang tenaga kesehatan yang diajukan Dinkes Padang untuk divaksin.

Sebanyak 2.500 orang nakes ini sudah diberitahukan melalui pesan SMS. Untuk 2.500 orang nakes ini dibutuhkan 10 ribu vaksin. Karena, masing-masing daftar yang akan divaksin menjalani dua kali penyuntikan vaksin.

"Masing-masing dua kali penyuntikan sehingga untuk 2.500 orang ini dibutuhkan 10 ribu dosis. Anggarannya dari pusat," ucap Feri.

Feri mengaku, belum mengetahui dosis vaksin akan tiba di Padang. Ia menyebut, vaksin dikirim pemerintah pusat melalui jalur darat. Ia mendapat arahan dari pusat bahwa program vaksinasi ini akan berlangsung sampai tahun 2022 nanti. Di mana, vaksinasi akan dilakukan secara bertahap.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement