Selasa 05 Jan 2021 11:54 WIB

BBPOM Padang Siap Kawal Vaksin Covid

Untuk menjaga mutunya, vaksin harus disimpan dengan suhu 2-8 derajat celcius.

Rep: febrian fachri/ Red: Hiru Muhammad
Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang Firdaus Umar mengatakan pihaknya siap mengawal pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Sumbar. Vaksin sinovac untuk Sumbar baru sampai hari ini, Selasa (5/1) di Padang.
Foto: istimewa
Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang Firdaus Umar mengatakan pihaknya siap mengawal pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Sumbar. Vaksin sinovac untuk Sumbar baru sampai hari ini, Selasa (5/1) di Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang Firdaus Umar mengatakan pihaknya siap mengawal pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Sumbar. Vaksin sinovac untuk Sumbar baru sampai hari ini, Selasa (5/1) di Padang.

Di mana vaksin sebanyak 36.920 dosis itu sementara disimpan di Gudang Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar. "Kami siap mengawal vaksin ini untuk menjaga keamanan dan mutunya," kata Firdaus di Padang.

BBPOM Padang turut mengawal vaksinasi ini sejak vaksin Sinovac yang dikirim oleh Bio Farma ini tiba di Padang. Sebelum vaksin ini disebar ke kabupaten kota yang ada di Sumbar, BBPOM menurut Firdaus akan melakukan pemeriksaan sampel secata acak. Tujuannya untuk memastikan vaksin yang akan didistribusikan dalam keadaan baik.

Firdaus menyebut untuk menjaga keamanan dan mutu, vaksin harus disimpan di dalam tempat dengan suhu 2-8 derajat celcius. "Kita sampling secara acak kepada pendistribusian yang beresiko," ucap Firdaus.

Sebelumnya diberitakan satu truk kontainer yang mengangkut vaksin Sinovac untuk Sumatera Barat tiba di Kota Padang pagi ini. Vaksin yang dikirim Biofarma itu datang dikawal oleh mobil polisi dari Mako Brimob Polri. Vaksin untuk Sumbar sebanyak 36.920 dosis yang dimuat dalam 19 koli.

Meski begitu pelaksanaan kegiatan vaksinasi masih harus menunggu instruksi dari pemerintah pusat. Karena sampai saat ini Kementerian Kesehatan menurut dia masih harus menunggu perizinan seperti sari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Data Dinas Kesehatan Sumbar, tenaga kesehatan dan relawan yang terdaftar sebanyak 40 ribu orang. Namun yang akan masuk ke dalam penerima vaksin sekitar 18 ribu orang. Karena jumlah penerima vaksin hanya setengah dari jumlah dosis vaksin yang ada. Karena untuk pelaksanaan kegiatan vaksinasi masing-masing satu orang mendapat jatah dua kali penyuntikan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement