REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga mengaku terganggu dengan aksi pemotor yang kebut-kebutan atau kerap disebut Sunday Morning Ride (Sunmori) di jalan sekitar Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Ahad (3/1). Polisi pun berencana menambah personel agar tak ada lagi aksi kebut-kebutan di kawasan Jantung Ibu Kota tersebut.
Aksi kebut-kebutan di sekitar Monas itu sempat direkam warga dan videonya beredar luas di media sosial. Dalam video itu, tampak belasan pengendara motor dengan knalpot bising melintas di Jalan Merdeka Utara, depan kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Mereka melaju dengan kecepatan tinggi sementara sejumlah masyarakat sedang bersepeda pagi di jalan yang sama.
Nugraha (29 tahun), seorang warga yang kerap olahraga pagi di sekitar Monas, mengaku terganggu dengan aksi kebut-kebutan itu. Selain membahayakan, menurut dia, aksi kebut-kebutan itu juga bikin polusi udara.
"Gua terganggu karena kan kita masyarakat mau kegiatan juga. Tapi mereka malah balap-balapan rame-rame. Knalpot mereka bising juga, kan," kata Nugraha kepada Republika, Selasa (5/1).
Warga lainnya, Rizki (26), juga merasa terganggu. Belasan tahun ia tinggal di Jakarta, baru kali ini ia melihat adanya aksi kebut-kebutan pada Ahad pagi. "Baru sekali kemarin gua liat. Buset, udah kayak sirkuit aja jalanan sekeliling Monas," kata dia.
Kapolsek Metro Gambir AKBP Kade Budiarta, mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengamanan agar tak ada lagi aksi balap-balapan di sekitar Monas. Namun, ia mengaku baru kali ini mengetahui adanya aksi kebut-kebutan pada Ahad pagi. Sebab, selama ini biasanya aksi balap-balapan berlangsung malam hari.
"Dengan kejadian ini, kami akan tambah personel untuk berjaga di pagi hari juga," kata Budi di Jakarta, Selasa.
Budi menegaskan, pihaknya akan mengambil langkah tegas untuk menindak pemotor yang kebut-kebutan tiap Ahad pagi. Jajarannya bakal menjatuhkan sanksi tilang dan pemeriksaan corona. "Kami akan lakukan rapid antigen bagi mereka yang terjaring," kata dia.
Budi menjelaskan, kawasan sekitar Monas tidak boleh dijadikan tempat berkumpul pada masa pandemi sekarang. Apalagi untuk kebut-kebutan. Ia pun mengimbau para muda-mudi mengurungkan niat untuk kebut-kebutan di sekitar Monas jika tak ingin ditindak oleh aparat di lapangan.
"Intinya kami ingin wilayah Monas ini steril dari aktivitas anak-anak muda dan pedagang. Area Monas harus steril," ungkap Budi.