Selasa 05 Jan 2021 22:36 WIB

BPPTKG: Gunung Merapi Mulai Memasuki Fase Erupsi 2021

Tingkat aktivitas vulkanik yang masih tinggi indikasi awal Merapi masuk fase erupsi.

Red: Yudha Manggala P Putra
Pengunjung menikmati suasana pemandangan Gunung Merapi di Kalitalang, Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (24/12/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode (23/12/2020) untuk laju deformasi Gunung Merapi dari EDM Babadan sebesar 10 centimeter per hari dalam tiga hari dengan kegempaan guguran sebanyak 44, fase banyak 265, vulkanik dangkal 56, tetonik satu dan hembusan 65.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Pengunjung menikmati suasana pemandangan Gunung Merapi di Kalitalang, Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (24/12/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode (23/12/2020) untuk laju deformasi Gunung Merapi dari EDM Babadan sebesar 10 centimeter per hari dalam tiga hari dengan kegempaan guguran sebanyak 44, fase banyak 265, vulkanik dangkal 56, tetonik satu dan hembusan 65.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mulai memasuki fase erupsi 2021.

"Bisa dikatakan Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi tahun 2021," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida saat jumpa pers secara virtual di Yogyakarta, Selasa (5/1).

"Namun ini baru awal indikasi, proses ekstrusi magma (keluarnya magma ke permukaan) masih akan terjadi berdasarkan data seismik dan deformasi yang masih tinggi," kata dia.

Tingkat aktivitas vulkanik yang masih tinggi disertai dengan munculnya guguran lava pijar dan titik api diam pada Senin (4/1) malam, menurut dia, menjadi indikasi awal Gunung Merapi memasuki fase erupsi.