Rabu 06 Jan 2021 06:20 WIB

Hikmah Muslim yang Sehat, Pintar, dan Kaya

Islam menganjurkan umatnya menjadi sehat, pintar, dan mencari harta yang halal.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Hikmah Muslim yang Sehat, Pintar, dan Kaya. Foto: Umat Islam melaksanakan shalat (ilustrasi).
Foto: Antara/Retno Esnir
Hikmah Muslim yang Sehat, Pintar, dan Kaya. Foto: Umat Islam melaksanakan shalat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjadi sehat, pintar, dan kaya secara ekonomi merupakan dambaan bagi setiap individu. Dalam Islam, anjuran untuk menjaga kesehatan, menuntut ilmu, dan mencari sumber-sumber ekonomi halal begitu banyak tersebar dalam khazanah Islam.

Untuk itu ada baiknya bagi seorang Muslim untuk tahu terlebih dahulu alasan mengapa menjadi sehat, pintar, dan kaya itu penting. Ustadz Oni Sahroni dalam buku Fikih Muamalah Kontemporer menjelaskan, dalam Islam aspek kesehatan menjadi hajat asasi atau kebutuhan mendasar bagi setiap individu. Maka anjuran menjaga kesehatan dalam agama pun begitu luas.

Baca Juga

Mulai dari mengatur pola makan, mengatur jam tidur serta adab yang menyertainya, mengatur cara makan, hingga mengatur bagaimana mengolah tubuh agar selalu sehat jasmani. Misalnya dengan berpuasa, setelah berbuka puasa Nabi Muhammad SAW tidak langsung menyantap seluruh makanan. Namun beliau mendahuluinya dengan minum dan memakan buah, dalam hal ini adalah buah kurma.

Nabi tidak mendahului berbuka puasa dengan coklat (olahan) atau makanan berkarbohidrat berat, namun beliau mencontohkannya dengan memakan kurma sebagai asupan nutrisi pertama berbuka. Nabi tidak memasukkan asupan gula ketika mulai berbuka, yang mana dalam dunia kesehatan disebutkan tak begitu baik memasukkan gula ke dalam tubuh setelah sekian lama tubuh tidak dimasuki makanan dan minuman.