REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Bupati Bogor, Ade Yasin memastikan bahwa belum ada penolakan dari warganya mengenai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang akan berlangsung pada 14 hingga 22 Januari 2020. "Selama ini belum ada yang menyatakan menolak (divaksin) ya," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Kamis (7/1).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tak ingin terburu-buru melaksanakan vaksinasi di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor. Pasalnya, ia akan melakukan simulasi terlebih dahulu pada 18 Januari 2021. "Akan kita simulasikan dulu mengenai cara-cara vaksinasi oleh tenaga kesehatan (nakes) dan penerima vaksinnya juga tenaga kesehatan," kata Ade Yasin.
Ketua Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan simulasi akan dilakukan terpusat di satu titik fasilitas layanan kesehatan setibanya vaksin COVID-19 tiba di Kabupaten Bogor yang kini masih dalam tahap pendistribusian.
Ia mengatakan bahwa pada tahap awal pendistribusian vaksin, Kabupaten Bogor akan menerima 10.185 vaksin yang diprioritaskan untuk nakes. Pelaksanaan vaksinasi secara masal itu akan disebar ke 121 titik fasilitas layanan kesehatan yang terdiri dari 101 puskesmas, tujuh klinik, empat rumah sakit umum daerah (RSUD), tujuh rumah sakit swasta, serta dua rumah sakit lainnya yaitu rumah sakit paru Goenawan Partowidigdo (RSPG) dan Atang Senjaya.
Ade Yasin mengatakan, 10.185 vaksin tersebut terlebih dahulu diprioritaskan untuk nakes, meski ia sudah menyiapkan daftar 11 kategori penerima vaksin saat mengajukan 1,2 juta vaksin kepada pemerintah pusat.