REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Warga Kabupaten Semarang, khususnya di sekitar kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang bermuara di danau Rawapening, Kecamatan Banyubiru diminta tetap rajin menanam pohon meski di tengah situasi pandemi.

Karena menanam pohon merupakan investasi jangka panjang untuk menjaga kelestarian serta keberlangsungan sumber daya alam di danau Rawapening, yang selama ini banyak menghidupi masyarakat yang ada di sekitarnya.

Hal ini ditegaskan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menghadiri acara Gerakan Penanaman Pohon Bersama Masyarakat di Hulu Sungai Parat (DAS Rawapening), yang dilaksanakan di Dusun Banyudono, Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Sabtu (9/1).

Menurut gubernur, meski dalam konteks pandemi, masyarakat jangan pernah lupa untuk selalu menanam pohon. Menurut BMKG, Januari sampai Maret 2021, masih akan turun hujan.

“Maka, tanam pohon sebanyak- banyaknya, karena itulah investasi jangka panjang untuk bisa menyelamatkan dan menjaga danau Rawapening bagi anak cucu kita kelak,” katanya di hadapan para peserta gerakan menanam.

Melalui gerakan yang dilaksanakan hari ini, kawasan hulu sungai yang bermuara di danau Rawapening telah ditanam total 17 ribu bibit pohon guna merehabilitasi kawasan DAS yang rusak. Sebanyak 7.000 bibit pohon di antaranya telah ditanam terlebih dulu pada tahap awal gerakan menanam. Pada hari ini, telah ditanam sebanyak 10 ribu bibit pohon tanaman keras serta bibit pohon tanaman berbuah.

Gerakan menanam tersebut harus dilakukan terus-menerus. Kalau saat ini sedang dalam situasi pandemi Covid-19, yang paling penting saat menanam bersama-sama selalu memakai masker dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika