REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- WhatsApp telah membuat beberapa perubahan pada kebijakan privasinya. Intinya, kebijakan privasi yang baru akan mengizinkan data pengguna dibagikan dengan Facebook. Jika pengguna tidak setuju, akun pengguna akan dihapus.
Whatsapp memberikan tenggat waktu hingga 8 Februari untuk menyetujui kebijakan ini. Kebijakan ini tidak berlaku di Uni Eropa dan Inggris.
Beberapa dari pengguna merasa sedikit tidak nyaman berbagi lebih banyak data dengan Facebook. Tampaknya cukup banyak orang yang mulai beralih ke aplikasi alternatif seperti Signal. Menurut tweet oleh Signal, tampaknya mereka mengalami lonjakan masuknya pendaftaran baru. Beberapa kode verifikasi dari operator bahkan sempat terhambat lantaran banyaknya orang yang ingin mendaftar di Signal.
“Kode verifikasi saat ini tertunda di beberapa penyedia karena begitu banyak orang baru yang mencoba untuk bergabung dengan Signal sekarang (kami hampir tidak dapat menunjukkan kegembiraan kami). Kami bekerja sama dengan operator untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Tetaplah bertahan di sana,” ujar Signal melalui akun Twitter-nya, dilansir dari Ubergizmo, Ahad (10/1).
Pengembang mencatat mereka bekerja dengan operator untuk mencoba dan menyelesaikan masalah. Lonjakan ini tampaknya mengisyaratkan banyak orang sekarang mencari alternatif untuk WhatsApp. Mungkin rumit karena jika memiliki banyak kontak yang masih menggunakan WhatsApp, akan sulit meyakinkan semua orang untuk beralih, ditambah lagi banyak bisnis yang mengandalkan WhatsApp untuk komunikasi.
WhatsApp saat ini adalah salah satu platform perpesanan terbesar di dunia saat ini sehingga sulit membayangkan perpindahan banyak pengguna dari platform tersebut.