JAKARTA -- Disaster Management Center Dompet Dhuafa (DMC DD) telah mengirimkan tim untuk membantu proses pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang dikabarkan jatuh du sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Tim telah berangkat menuju lokasi sejak Sabtu (9/1) malam.
“Pukul 20.00 WIB Tim SAR 1 DMC DD bergerak menuju lokasi kejadian (Pantai Tanjung Kait) setelah mendapat arahan dari Dantim Basarnas, disusul oleh tim layanan jenazah (barzah) yang bergerak menuju lokasi pukul 21.00 WIB,” ujar Humas Dompet Dhuafa Bani Kiswanto saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (10/1).
Dia mengatakan, Tim SAR 1 telah sampai di Pantai Tanjung Kait pukul 21.30 WIB dan melakukan koordinasi dan arahan untuk Tim SAR 2, medis dan layanan jenazah (barzah). Sedangkan Tim SAR 2 yang berisi tim medis dan layanan jenazah (barzah) diarahkan oleh Dantim untuk stay di JICT 2 Tanjung Priuk (Posko Induk), dan tim layanan jenazah (barzah) sampai di JICT 2 pukul 23.00 WIB.
Tim SAR 1 terdiri atas lima personel, begitu juga tim SAR 2. Empat tenaga medis dan empat petugas jenazah juga dikirim bersama tim. Adapun perlengkapan yang disiapkan untuk proses penyelamatan, antara lain mesin tempel 25 pk, pelampung, dayung, tali lempar, helm, pompa, tali kernmantle, kantong jenazah, masker, latek, hasmat, dan perlengkapan selam.
“Tim DMC DD turunkan dua tenaga penyelam dari unit SAR DMC DD, satu unit barzah dengan empat personil. LCR dengan 4 awak SAR permukaan,” tutur Bani.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan mengenai kronologi pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dengan nomor registrasi PK-CLC yang hilang kontak pada Sabtu (9/1). Budi mengatakan pesawat tersebut lepas landas pada pukul 14.36 WIB.
"Pukul 14.37 WIB masih (berada di ketinggian) 1.700, kontak diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki dengan mengikuti standar instrumen," kata Budi dalam konferensi video, Sabtu (9/1) malam.
Budi melanjutkan, pada pukul 14.40 WIB, petugas ATC di Jakarta melihat dalam pantauannya pesawat tersebut tidak terbang ke arah yang sesuai. Budi mengatakan, pesawat tersebut justru mengarah ke barat laut. "Oleh karenanya ditanyakan ATC untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik SJ 182 hilang dari radar," ujar Budi.
Setelah itu, Budi menuturkan, manajer operasi ATC di Bandara Soekarno-Hatta langsung berkoordinasi dengan Basarnas, bandara tujuan, dan instansi terkait. Pada pukul 17.30 WIB, Presiden Joko Widodo juga telah memberi arahan untuk memaksimalkan pencarian.