REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus menyiapkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, dirinya dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, siap menjadi orang pertama di Ibu Kota yang disuntikkan vaksin tersebut.
"Prinsipnya Pak Anies, saya Wakil Gubernur DKI, siap menjadi orang pertama yang divaksin," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/1) malam.
Meski demikian, Ariza menuturkan, kepastian terkait Anies dan dirinya yang akan menjadi orang pertama menerima vaksinasi, diserahkan pada keputusan tenaga medis atau pihak yang ahli dalam bidang kesehatan. Sebab, seperti diketahui, Anies dan Ariza sempat terpapar Covid-19. Namun, keduanya telah dinyatakan sembuh. "Selebihnya kita serahkan kepada yang ahli, kepada tenaga kesehatan," ujarnya.
Ariza juga menambahkan, berdasarkan keputusan pemerintah pusat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan disuntik vaksin pertama pada tanggal 13 Januari 2021. Kemudian, wilayah Jakarta akan memulai proses vaksinasi tanggal 14 Januari 2021. "Iya, kan presiden tanggal 13 (Januari 2021) dan masing-masing daerah tanggal 14," imbuh dia.
Sebelumnya, Ariza mengungkapkan, Pemprov DKI telah menerima vaksin Covid-19 pada Senin (4/1). Dia menyebut, jumlah vaksin yang diterima Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebanyak 39.200 dosis.
Ariza menjelaskan, pihaknya pun telah menyiapkan sebanyak 453 fasilitas kesehatan (faskes) yang akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Nantinya, kata dia, pada tahap pertama, ada sekitar 119.145 tenaga kesehatan di Ibu Kota yang akan divaksinasi.
"Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan 453 faskes pelaksana vaksinasi Covid-19 beserta petugas kesehatan, dokter, perawat, dan bidan sebagai vaksinator," kata Ariza kepada wartawan, Senin (4/1).
Ariza mengatakan, dalam sehari kapasitas vaksinasi di Jakarta mencapai 20.473 orang. Dia memastikan, penerima vaksin tahap pertama tersebut adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang, serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas kesehatan. "Penerima tahap pertama ditujukan kepada tenaga kesehatan, dengan sasaran di DKI sejumlah 119.145," jelas dia.