REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 13 Desember 2020, perusahaan keamanan siber FireEye, Microsoft dan SolarWinds mengumumkan penemuan serangan rantai pasokan besar dan canggih. Mekanismenya dengan menyebarkan malware baru yang belum pernah dikenal sebelumnya, yaitu Sunburst yang digunakan untuk menyerang pelanggan TI Orion SolarWinds.
Pakar Kaspersky menemukan berbagai kemiripan kode tertentu antara Sunburst dan versi backdoors Kazuar-jenis malware yang menyediakan akses jarak jauh ke mesin korban. Temuan baru ini sekaligus mengembangkan wawasan yang dapat membantu para peneliti di masa depan dalam penyelidikan serangan tersebut.
Saat mempelajari backdoor Sunburst, para ahli Kaspersky menemukan sejumlah kemiripan fitur dengan Kazuar yang sudah teridentifikasi sebelumnya, backdoor yang ditulis menggunakan kerangka kerja.
Fitur yang tumpang tindih antara Sunburst dan Kazuar termasuk algoritma pembuatan UID korban, algoritma tidur dan penggunaan ekstensif dari hash FNV-1a. Menurut para ahli, fragmen kode ini tidak 100 persen identik, meskipun menunjukkan relasi yang erat, sifat dari Kazuar dan Sunburst sendiri masih belum sepenuhnya jelas.
Setelah malware Sunburst pertama kali digunakan, pada Februari 2020, Kazuar terus berevolusi dan varian 2020 selanjutnya bahkan lebih mirip dalam beberapa hal dengan Sunburst.
Selama periode evolusi Kazuar, para ahli mengamati perkembangan berkelanjutan, di mana beberapa fitur penting yang mirip dengan Sunburst, ditambahkan. Seiring kemiripan antara Kazuar dan Sunburst ini menonjol mungkin ada banyak alasan keberadaan mereka, termasuk Sunburst yang dikembangkan oleh grup yang sama dengan Kazuar.