REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Setiap surat dalam Alquran memiliki keutamaannya masing-masing yang berguna sebagai petunjuk bagi manusia. Salah satunya surat Al-Hasyr (Penyerangan).
Surat Madaniyyah yang terdiri dari 24 ayat ini berisi tentang kisah makar orang-orang Yahudi Bani Nadhir terhadap orang beriman, dengan mengingkari kesepakatan yang telah mereka buat. Surat ini juga berisi tentang balasan bagi mereka yang mengingkari kebenaran Alquran.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, ada tiga ayat terakhir di surat Al-Hasyr yang perlu diamalkan umat Islam agar mendapat ampunan dari Allah SWT.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az-Zubairi, telah menceritakan kepada kami Khalid (yakni Ibnu Tahman alias Abul Ala Al-Khaffaf), telah menceritakan kepada kami Nafi ibnu Abu Nafi, dari Maqal ibnu Yasar, dari Nabi SAW yang telah bersabda:
عن معقل بن يسار أنّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قال: (من قال حين يصبح ثلاثَ مراتٍ أعوذُ بالله السميعِ العليمِ من الشيطانِ الرجيمِ، وقرأ ثلاثَ آياتٍ من آخرِ سورةِ الحشرِ، وكَّل اللهُ به سبعين ألفَ ملَكٍ يصلُّون عليه حتى يُمسي، وإن مات في ذلك اليوم مات شهيدًا، ومن قالها حين يُمسي كان بتلك المنزلةِ
"Barang siapa mengucapkan doa ini di waktu pagi hari sebanyak tiga kali, yaitu: "Aku berlindung kepada Allah Yang Mahamendengar lagi Mahamengetahui dari godaan setan yang terkutuk, " kemudian membaca pula tiga ayat dari akhir surat Al-Hasyr, maka Allah memerintahkan kepada 70 ribu malaikat untuk memohonkan ampunan baginya hingga petang hari. Dan jika ida mati di hari itu, maka ia mati sebagai syahid. Dan barang siapa yang mengucapkannya di kala petang hari, maka ia beroleh kedudukan yang seperti itu.” (HR Turmuzi)
Meski digolongkan Imam Tirmidzi sebagai hadits gharib (asing), termasuk hadits dhaif atau lemah, sebagian ulama memperbolehkan pengamalan tiga ayat terakhir surah Al-Hasyr ini sebagai fadhailul amal (amalan). Namun sebagaian lain ulama dengan tegas melarangnya, dan dalam perkara hukum yang bersifat syariah para ulama sepakat melarangnya.