REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah Zakat berkolaborasi dengan lebih dari 50 perusahaan dan komunitas dalam merespon bencana yang kini tengah terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Ada 29 titik aksi respon bencana yang dilakukan oleh para relawan Rumah Zakat pada 2021 yang tersebar di 21 Kota Kabupaten di 14 Provinsi, dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 8.160 orang.
“Alhamdulillah di saat perekonomian negara yang kini terdampak Covid-19, antuasiasme masyarakat Indonesia dalam menolong sesama sangat tinggi. Selain perusahaan dan komunitas, ada ribuan donatur yang turut menyisihkan hartanya untuk membantu korban terdampak bencana,” ujar CEO Rumah Zakat Nur Efendi.
BNPB mencatat, ada 136 bencana alam terjadi di Indonesia sepanjang periode 1-16 Januari 2021. Dari 136 bencana alam itu, sudah merenggut 80 korban jiwa dan 858 orang luka-luka. Adapun bencana alam terbanyak yang terjadi yakni banjir sebanyak 95 kejadian, tanah longsor 25 kejadia, puting beliung12 kejadian, gempa bumi 2 kejadian dan gelombang pasang 2 kejadian.
Saat ini ada lima titik lokasi bencana yang menjadi fokus Rumah Zakat yakni jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, longsor Sumedang, banjir Kalimantan Barat, banjir Kalimantan Selatan, dan gempa Sulawesi Barat. Para relawan berkolaborasi dengan BNPB dan SAR dalam upaya melakukan proses evakuasi korban terdampak, hingga pemberian bantuan logistik bagi para pengungsi.
Hingga hari ini para relawan Rumah Zakat terus berupaya menyalurkan bantuan yang diperlukan seperti paket kebersihan, makanan siap saji, Sembako, makanan bayi, dan Superqurban. “Meski proses distribusi bantuan ini tidaklah mudah, insyaAllah kami akan terus berupaya agar amanah dari para donatur dan mitra dapat sampai kepada yang berhak. Mari kita doakan negara kita agar bencana ini lekas berakhir, dan sama-sama kita berkolaborasi untuk memberikan yang terbaik untuk neger,” tutur Nur Efendi.