Selasa 19 Jan 2021 00:28 WIB

Risma Pantau Dampak Erupsi Semeru di Lumajang

Risma meminta Pemkab Lumajang bisa memastikan kebutuhan pokok makanan selalu aman.

Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar terlihat dari Desa Oro Oro Ombo, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (17/1/2021). Gunung Semeru kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sejauh 4,5 kilometer pada Sabtu (16/1) dan warga di sekitar gunung tersebut  diiimbau agar waspada akan potensi bencana yang ditimbulkan.
Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar terlihat dari Desa Oro Oro Ombo, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (17/1/2021). Gunung Semeru kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sejauh 4,5 kilometer pada Sabtu (16/1) dan warga di sekitar gunung tersebut diiimbau agar waspada akan potensi bencana yang ditimbulkan.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Menteri Sosial Tri Rismaharini memantau dampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (18/1) dengan mendengarkan pemaparan Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Pendapa Arya Wiraja. Awalnya Risma berencana memantau aktivitas Gunung Semeru di Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, namun, rencana tersebut dibatalkan karena terlalu malam untuk menuju ke sana.

Setelah menyaksikan pemaparan video tentang dalam erupsi Gunung Semeru, Risma meminta Pemerintah Kabupaten Lumajang bisa memastikan kebutuhan pokok makanan selalu dalam keadaan aman.

Baca Juga

"Pemerintah daerah harus siap menyediakan sembako untuk antisipasi kejadian bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi," kata mantan Wali Kota Surabaya itu.

Menurut Risma, bahan pokok makanan atau bahan dasar makanan sangat penting karena merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat. Sehingga, pemerintah daerah harus memperhatikan hal tersebut.

"Minimal sembako atau bahan dasar makanan harus siap karena kita tidak tahu, siapa pun bisa terkena bencana, artinya kita harus mengontrol setiap daerah minimal untuk cadangan makanan itu harus ada dan wajib," tuturnya.

Risma juga meminta Pemkab Lumajang harus memiliki alat berat karena kabupaten setempat memiliki daerah yang berpotensi terjadinya bencana alam. Dengan alat berat, bisa mempermudah dalam penanganan ketika terjadi bencana sewaktu-waktu.

Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan bahwa guguran awan panas yang terjadi sebulan lalu sangat luar biasa. Bahkan, hingga sampai saat ini masih banyak material longsoran yang masih mengendap.

"Hal itu yang menjadi kewaspadaan. Apabila terjadi hujan deras, akan menggerus material endapan hingga menjadi longsoran lahar dingin yang membahayakan warga," katanya.

Bupati menjelaskan situasi di puncak Gunung Semeru sedang turun hujan pada hari Senin ini. Apabila intensitas hujan tersebut besar, tidak menutup kemungkinan akan terjadi guguran awan panas lagi.

"Tumpukan material yang masih menumpuk sewaktu-waktu bisa diterjang lahar dingin. Pada saat ini hanya awan panas guguran sehingga tidak berbahaya," ujarnya.

Bupati yang biasa dipanggil Cak Thoriq itu meminta Kemensos memfasilitasi untuk pengajuan bantuan dalam pembuatan sarana dan fasilitas pembuatan jalur guguran material erupsi Gunung Semeru.

"Hal itu sebagai antisipasi apabila terjadi hujan lahar dingin mengingat intensitas hujan di Lumajang relatif tinggi. Kami akan melakukan langkah-langkah antisipasi yang lebih kuat lagi terkait dengankesiapsiagaan bencana Gunung Semeru," katanya.

Dalam kunjungan ke Kabupaten Lumajang, Mensos juga menyerahkan bantuan berupa sembako atau bahan dasar makanan, obat-obatan, popok sekali pakai, dan bantuan lainnya kepada Bupati Lumajang secara simbolis.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement