Selasa 19 Jan 2021 08:21 WIB

Sandiaga Uno Dorong Protokol Kesehatan Ketat Sektor Parekraf

Pariwisata dan ekonomi kreatif menghidupi 34 juta masyarakat paling terdampak corona

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan protokol kesehatan harus dijalankan secara ketat dan disiplin di sektor pariwisata.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan protokol kesehatan harus dijalankan secara ketat dan disiplin di sektor pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan protokol kesehatan harus dijalankan secara ketat dan disiplin di sektor pariwisata. Bahkan, Sandiaga juga mendorong penerapan Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE) dalam lingkup pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Sesuai dengan keinginan kita memutus mata rantai Covid-19, kesehatan pulih, kita lakukan platform komunikasi publik bersama agar bukan hanya di destinasi super prioritas tapi di seluruh wilayah pariwisata dan ekonomi kreatif kita mendorong protokol kesehatan yang sangat ketat dan disiplin," kata Sandiaga dalam konferensi pers bersama dengan Menkominfo, Senin (18/1) lalu.

Baca Juga

Sandiaga meyakini dengan protokol kesehatan dijalankan secara ketat dan disiplin dapat membantu memulihkan kondisi kesehatan akibat pandemi. Sehingga nantinya secara perlahan dapat membangkitkan sektor pariwisata yang berdampak pada perekonomian.

"Karena pariwisata dan ekonomi kreatif ini sekarang adalah sektor yang menghidupi 34 juta masyarakat Indonesia dan justru paling terdampak oleh pandemi Covid-19," kata Sandiaga.

Karena itu, ia menilai perlu langkah kolaboratif berbagai sektor untuk mendukung bangkitnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam kesempatan itu, Politikus Partai Gerindra itu mengungkap kerja sama dan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika di sektor teknologi dan Informatika (TIK).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement