Kamis 21 Jan 2021 18:18 WIB

Sempat Divaksin, Bupati Sleman Positif Covid-19

Bupati Sleman divaksinasi pada Kamis (14/1) atau sepekan sebelum dinyatakan positif.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Mas Alamil Huda
Proses penyuntikan vaksin Covid-19 kepada Bupati Sleman Sri Purnomo pada Kamis (14/1).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Proses penyuntikan vaksin Covid-19 kepada Bupati Sleman Sri Purnomo pada Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Sri Purnomo, secara terbuka mengungkapkan dirinya dinyatakan positif Covid-19. Hal itu diketahui setelah Purnomo melakukan swab test atau uji usap antigen dilanjut uji usap PCR, yang mana hasilnya sama-sama menyatakan positif.

"Saya menjalani tes swab antigen yang mana hasilnya dinyatakan positif. Kemudian, dilanjutkan dengan tes swab PCR, di mana hasil yang saya terima pagi ini dinyatakan positif," kata Purnomo, Kamis (21/1).

Purnomo mengaku sudah melakukan rontgen thorax dan CT scan thorax. Dia bersyukur hasil dari keduanya bagus dan dinyatakan paru-parunya bersih. Kondisi kesehatannya hari ini diakui 100 persen sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun.

Meski begitu, Purnomo mengakui, pada Selasa (19/1) malam sempat mengalami batuk-batuk dan suhu badannya naik pada angka 37,6 derajat. Saat ini, Purnomo sedang menjalankan isolasi secara mandiri di rumah dinas dan tidak di rumah sakit. "Dikarenakan kondisi badan saya tidak menunjukkan gejala apapun," ujar dia.

Purnomo menambahkan, seluruh keluarga dan staf di rumah dinas yang sering interaksi sudah dilakukan swab antigen dan hasilnya semua negatif. Meski sempat ikuti vaksinasi, kata dia, vaksin bukanlah obat.

Terlebih, jarak ia divaksinasi, yakni pada Kamis (14/1), hingga terpapar kurang dari sepekan. Padahal, setidaknya dibutuhkan waktu 10-14 hari bagi vaksin untuk merangsang dan membentuk kekebalan.

"Meskipun beberapa waktu lalu saya telah divaksin sebagai pencegahan penyebaran virus Covid-19, saya ingatkan vaksin bukanlah sebuah obat," kata dia.

Vaksin, Purnomo menambahkan, hanya mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit Covid-19 agar terhindar dari tertular maupun kemungkinan sakit berat. Karenanya, ia mengimbau masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

"Tetap perlu diikuti dengan kepatuhan menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin memakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak dan hindari kerumunan," ujar Purnomo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement