Jumat 22 Jan 2021 12:22 WIB

Jajal KRL Yogyakarta-Solo, Bayar Rp 1 Saja!

Uji coba dilaksanakan terbatas pada 20-31 Januari 2021.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah penumpang mengikuti uji coba operasional KRL Yogyakarta-Solo dari Stasiun Solo Balapan, Kamis (21/1). PT KCI menargetkan operasional KRL untuk penumpang umum pada 10 Februari 2021.
Foto: Republika/Binti Sholikah
Sejumlah penumpang mengikuti uji coba operasional KRL Yogyakarta-Solo dari Stasiun Solo Balapan, Kamis (21/1). PT KCI menargetkan operasional KRL untuk penumpang umum pada 10 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melaksanakan uji coba operasional kereta rel listrik (KRL) Yogyakarta-Solo untuk kalangan terbatas pada 20-31 Januari 2021. Masyarakat umum dari Solo dan sekitarnya bisa ikut menjajal moda transportasi tersebut mulai 1 Februari 2021 selama sepekan dengan tarif Rp 1 saja.

Baca Juga

Direktur Operasi dan Pemasaran PT KCI, Wawan Ariyanto, mengatakan, uji coba untuk masyarakat umum bisa mendaftar lewat aplikasi KRL Acces. Masyarakat bisa mengunduh aplikasi KRL Acces dan mendaftar sesuai dengan ketentuan.

"Penumpang uji coba kami batasi sesuai jaga jarak fisik, satu gerbong maksimal 74 orang. Jadi sekali perjalanan 296 penumpang," kata Wawan kepada wartawan di Stasiun Solo Balapan seusai uji coba KRL hari kedua, Kamis (21/1).

Untuk mengantisipasi pendaftar yang membeludak lantaran tingginya animo masyarakat, PT KCI membatasi jumlah pendaftar di setiap stasiun yang akan dinaiki. Misalnya, yang akan naik dari Stasiun Gawok dibatasi 20 orang, maka setelah kuota terpenuhi, otomatis calon pengguna tidak bisa mendaftar di hari tersebut.

"Kami punya petugas di stasiun dan di dalam kereta. Kalau di KRL ada marka-marka, masuknya kami batasi. Nanti saat mendaftar juga ada kuota masing-masing stasiun," kata Wawan.

Perjalanan KRL dari Solo ke Yogyakarta berhenti di 11 stasiun, yakni Solo Balapan, Purwosari, Gawok, Delanggu, Ceper, Klaten, Srowot, Brambanan, Maguwo, Lempuyangan, dan Yogyakarta/Stasiun Tugu.

Wawan menyatakan, KRL memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan Kereta Api (KA) Prambanan Ekspres (Prameks) yang masih beroperasi saat ini. Di antaranya, kereta masih baru, waktu tempuh lebih cepat, AC dingin, dan pembayaran dengan kartu uang elektronik. Selain itu, aturan yang membedakan dengan Prameks, penumpang dilarang makan dan minum di dalam KRL.

Terkait evaluasi uji coba KRL, Wawan menyebut, masyarakat masih perlu edukasi tiket menggunakan EDC yang ditempel di mesin. Sistemnya masuk dan keluar, sehingga penumpang yang masuk stasiun dan keluar stasiun tujuan harus menempelkan kartu EDC di mesin terlebih dahulu.

Uji coba dilakukan tiga perjalanan per hari. Uji coba dilaksanakan terbatas mulai 20-31 Januari 2021 melibatkan perwakilan pemerintah, wartawan, komunitas dan sebagainya. Kemudian 1 Februari 2021 selama sepekan uji coba untuk penumpang umum. PT KCI menargetkan operasional resmi bertarif dilaksanakan pada 10 Februari 2021.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement