Jumat 22 Jan 2021 14:46 WIB

Lewati Jalan Berliku Jadi Mualaf, Pogba: Islam Itu Indah

Pogba selalu memohon ampun usai sholat dan bersyukur kepada Sang Pencipta.

Selebrasi gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba selepas menjebol gawang Fulham.
Foto: EPA-EFE/Clive Rose
Selebrasi gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba selepas menjebol gawang Fulham.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Anggoro Pramudya

Menjadi seorang Muslim membuat gelandang tengah Manchester United (MU), Paul Pogba merasakan kedamaian secara batin. Bahkan, dalam pernyataanya, Pogba mengaku kehidupannya saat ini berjalan dengan baik.

Dalam sebuah wawancara menarik dengan 'The Times Life Times' beberapa waktu lalu, pesepak bola berkebangsaan Prancis mengeklaim baru mulai tertarik mendalami ajaran agama Islam setelah dewasa. Meski sang ibu mempraktikan Islam yang taat, ketiga anaknya tidak dibesarkan secara konservatif, dalam konteks agama.

Pogba mulai tertarik pada agama Islam dan memperdalam keyakinannya justru bukan di dalam pangkuan sang ibu. Faktor lain, yakni lingkunganlah yang membuat Pogba tumbuh sebagai penganut kepercayaan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam tersebut.

Setelah melewati masa-masa sulit saat berusia 20 tahun, ia dengan percaya diri menambatkan pilihannya menjadi seorang Muslim yang taat. "Ini adalah perubahan yang bagus dalam kehidupan saya, karena saya tidak lahir sebagai seorang Muslim meskipun ibu saya adalah seorang Muslim. Saya tumbuh seperti itu, terima kasih kepada semuanya," kata Pogba dalam pernyataan tersebut.

photo
Pogba saat umrah. - (Youtbe.com)

Keputusan menjadi seorang mualaf tidak diambilnya dengan sembarangan. Pogba mengatakan, ia sering kali berdiskusi dengan teman-temannya dan melakukan riset mendalam sebelum memutuskan untuk menjadi pemeluk agama Islam.

"Semua berawal karena saya punya banyak teman Muslim. Kami selalu berbincang. Saya mempertanyakan banyak hal di dalam diri saya, lalu saya memulai riset. Pernah sekali saya beribadah dengan rekan saya dan saya merasakan sesuatu yang berbeda," sambung dia.

Tak ada yang salah dalam praktik Pogba menemukan identitasnya, menjadi seorang Muslim dengan melalui berbagai pertanyaan besar yang harus ia temui terlebih dahulu adalah salah satu dari perjalanan seorang mualaf. Keimanannya semakin meningkat manakala pemain berusia 27 tahun itu melakukan ibadah (umrah) di Makkah, Arab Saudi. Pogba bertamu ke rumah Allah SWT untuk memperdalam perjalanan spiritualnya.

Sejak menjadi seorang mualaf, Pogba merasakan banyak perubahan dalam hidupnya. Pikirannya menjadi lebih terbuka dan membuatnya merasa telah menjadi orang lebih baik dari sebelumnya.

"Saya merasa benar-benar baik. Sejak hari itu, saya (terus) melanjutkan," kata Pogba menjelaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement