Senin 25 Jan 2021 16:58 WIB

BSI Siap Galakkan Wakaf Uang

Mandiri Syariah siap mendukung Gerakan Nasional Wakaf Uang yang diluncurkan hari ini.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Hery Gunardi bersiap memindai kode batang untuk donasi (ilustrasi). PT Bank Syariah Indonesia siap mendukung Gerakan Nasional Wakaf Uang yang diluncukan Presiden Joko Widodo hari ini.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Hery Gunardi bersiap memindai kode batang untuk donasi (ilustrasi). PT Bank Syariah Indonesia siap mendukung Gerakan Nasional Wakaf Uang yang diluncukan Presiden Joko Widodo hari ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk siap untuk menggalakkan program wakaf produktif setelah resmi beroperasi pada 1 Februari 2021.

Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri sekaligus Ketua Project Management Office (PMO) Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, Hery Gunardi menyatakan, kesiapannya untuk membawa bank yang dipimpinnya menjalankan fungsi intermediasi keuangan yang efektif dan optimal.

Baca Juga

"Selain mengencangkan literasi keuangan syariah bagi masyarakat Indonesia, kami juga siap mendukung pemanfaatan wakaf produktif demi kemajuan ekonomi yang lebih merata," kata Hery, Senin (25/1).

Hery menyebut, potensi wakaf yang besar harus dioptimalkan demi pemerataan pembangunan dan kesejahteraan sosial. Sebagai pelaku industri keuangan syariah, tambahnya, Mandiri Syariah siap mendukung Gerakan Nasional Wakaf Uang yang telah diluncurkan hari ini.

Komitmen ini akan dibawa dan terus tingkatkan pasca resmi bergabung menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Proses penggabungan usaha tiga bank syariah Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) ditargetkan selesai sesuai jadwal yang ditetapkan pada Februari 2021.

Merger bank syariah ini diproyeksi bisa memperkuat pengembangan ekonomi syariah yang memiliki potensi besar di Indonesia.

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, akselerasi harus dilakukan agar Indonesia bisa segera mewujudkan mimpi menjadi pusat perkembangan ekonomi syariah dunia.

"Kita harus mendorong diri sebagai pusat rujukan ekonomi syariah global, kita masih punya sejumlah PR, indeks literasi ekonomi syariah masih rendah 16,2 persen," katanya.

Sehingga masih banyak ruang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Indonesia harus terus menata rantai industri halal pada sektor riil termasuk mendukung pengembangan industri kreatif. Juga memperkuat industri keuangan syariah dengan membangun satu bank syariah terbesar di Indonesia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement