REPUBLIKA.CO.ID, SAN SIRO -- Pelatih AC Milan Stefano Pioli mengatakan Zlatan Ibrahimovic meminta maaf setelah diusir wasit karena diganjar kartu merah saat melawan Inter Milan yang bertajuk Derbi Milan pada babak perempat final Copa Italia, Rabu (27/1) dini hari WIB. Ibrahimovic terlibat perseteruan keras dengan striker Inter Romelu Lukaku.
Kartu merah Ibrahimovic turut menjadi penyebab kekalahan Milan 2-1 atas Inter. Pasalnya, setelah dia dikeluarkan, Milan membalas dua gol melalui gol Lukaku dan Christian Eriksen. Sebelumnya Ibrahimovic mencetak gol pada babak pertama.
Namun ada insiden keras antara Ibrahimovic dan Lukaku. Ibrahimovic melakukan provokasi dengan mengatakan kalimat voodoo terhadap Lukaku yang diduga rasis. Akibatnya kedua pemain tersebut saling adu mulut yang hampir terjadi adu pukul. Wasit memberikan kartu kuning untuk kedua pemain tersebut.
“Zlatan meminta maaf,” kata Pioli pada konferensi pers pasca pertandingan dilansir dari Football Italia.
Satu gol Ibrahimovic tersebut menjadikan catatan golnya menjadi 14 musim ini.
Ibrahimovic membantah melakukan tindakan rasis kepada Lukaku. Ia mengeklaim perkataan voodoo merujuk pada kutipan pemegang saham Everton Farhad Moshiri yang mengatakan pada Januari 2018 bahwa Lukaku menolak kontrak baru karena pesan voodoo.
Moshiri menawari kesepakatan yang lebik baik daripada Chelsea hingga agennya datang ke Finch Farm untuk menandatangani kontrak. Di sana ada Kepala Eksekutif Everton, Robert Elstone serta reporter yang bersiap-siap.
“Lalu dalam pertemuan itu Rom menelepon ibunya. Dia bilang dia sedang berziarah di Afrika atau di suatu tempat dan dia punya voodoo dan dia mendapat pesan bahwa dia harus pergi ke Chelsea,” kata Moshiri waktu itu yang dijadikan pembelaan Ibrahimovic atas Lukaku.
Walaupun waktu itu Lukaku membantah penolakan terhadap kontrak baru tersebut karena voodoo. Ia sama sekali jauh dari ritual tersebut karena dirinya memegang tegas ajaran Katolik.