REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pep Guardiola mengakui, bintang Manchester City Bernardo Silva sedang berjuang setelah pencekalannya musim lalu karena Tweet ofensif. Bernardo Silva diskors untuk satu pertandingan pada November 2019, setelah ia membandingkan rekan setimnya Benjamin Mendy dengan karakter di paket cokelat Conguitos di sebuah pos media sosial.
"Sungguh pesaing yang sangat besar. Dia memainkan permainan yang luar biasa dan dia benar-benar brilian," kata Guardiola dikutip dari Manchester Evening News, Senin (1/2). "Saya senang dia kembali dan dia memainkan level yang kami tahu. Dia bisa melakukan segalanya. Dia adalah pemain fantastis dan top lainnya yang selalu melakukan pelayanan untuk tim."
Silva, pria asal Portugal, itu juga didenda 50 ribu poundsterling dan harus menyelesaikan kursus pendidikan tatap, muka meskipun komisi regulasi FA percaya dia tidak memiliki pengetahuan tentang konotasi historis dari karakter Kongo. Ia menerima bahwa postingan itu tidak dimaksudkan untuk menjadi rasis atau ofensif dengan cara apa pun.
Namun, karena Tweet itu diposting ke audiens publik yang luas, itu dinilai telah membawa permainan ke dalam reputasi yang buruk. Silva berjuang untuk mendapatkan performa terbaiknya menyusul insiden yang digambarkan Guardiola sebagai 'periode sulit'. Tetapi Silva sekarang tampaknya kembali ke performa terbaiknya.
Pemain berusia 26 tahun itu secara teratur kembali ke starting XI dan telah menjadi salah satu penampil terbaik dalam 12 pertandingan tak terkalahkan City. Baru-baru ini memecahkan kebuntuan dengan tendangan brilian dalam kemenangan atas Aston Villa.
"Kerendahan hatinya, di saat-saat buruk dia tidak pernah kehilangan senyuman. Itu adalah masa yang sulit baginya ketika dia dituduh melakukan sesuatu yang bukan dia, dan itu sangat menyakitkan baginya," jelas Guardiola. "Saya tidak mengerti bagaimana orang-orang Liga Primer (Asosiasi Sepak Bola), bisa menuduhnya, membuat lelucon dari teman sejati, Mendy. Ia berjuang secara sentimental karena dia orang yang rendah hati."