REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Lionel Messi kembali menggemparkan jagat lapangan hijau. Kali ini bukan dari sisi prestasinya.
Kalau hal itu, sudah tak perlu diragukan lagi. Rekor demi rekor sering tercipta atas nama La Pulga, julukan Messi.
Lalu apa yang membuat Messi jadi sorotan di luar hal teknis? Ini perihal gaji selangit yang ia dapatkan dalam empat tahun terakhir.
Pada November 2017, bintang asal Argentina itu menandatangani kontrak baru dengan El Barca hingga musim panas 2021. Sang kapten mendapat bayaran fantastis dari kesepakatan ini.
Total gaji yang ia terima mencapai 550 juta euro atau sekitar Rp 9,48 triliun. Itu belum termasuk berbagai bonus lainnya.
Kabar ini memancing beragam reaksi. Terutama jika melihat kondisi keuangan klub raksasa Katalan yang melemah.
Salah satu kandidat presiden klub tersebut, Joan Laporta turut bersuara. Ia lebih condong melakukan pembelaan untuk Messi.
Pertama-tama, Laporta mengkritisi sistem di Barcelona. Ia merasa kurang etis jika data seperti itu bocor ke publik.
Selanjutnya, Laporta menegaskan krisis yang dialami Barca, bukan karena gaji selangit yang diberikan kepada La Pulga.
"Justru Leo lebih banyak memberi pemasukan (untuk klub ini), dibandingkan dengan yang dia terima," kata tokoh berusia 58 tahun ini kepada El Mundo dikutip dari Tribal Football, Selasa (2/2).