REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menggelar pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Bandara Ahmad Yani, Semarang pada Ahad (7/2). Budi mengatakan pertemuannya dengan Ganjar membahas rencana aksi penanggulangan musibah banjir di Semarang akibat cuaca ekstrem yang berdampak terhadap terganggunya operasional di simpul-simpul transportasi, khususnya di bandara dan stasiun kereta.
“Hari ini saya rapat dengan Pak Gubernur Jateng, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Dirjen Perhubungan Udara, dan PT Angkasa Pura 1, untuk bersama-sama mencari solusi penanggulangan musibah banjir di Semarang yang berdampak pada operasional simpul transportasi seperti di Bandara Ahmad Yani dan Stasiun Tawang," ujar Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (7/2).
Budi menyebut ada beberapa langkah yang akan dilakukan Kementerian PUPR untuk menanggulangi banjir di Semarang seperti membuat peredam air atau dam, melakukan pengerukan sungai dan membuat tanggul untuk mengantisipasi adanya rob (air pasang).
Budi mengatakan, Angkasa Pura I juga akan melakukan langkah-langkah konkret seperti menginventarisasi sistem pengendalian air, mengoptimalkan saluran pipa, menambah kapasitas pompa air untuk menyedot genangan air dengan cepat, dan mengoptimalkan tanggul yang ada di bandara.
Budi mengatakan Bandara Internasional Ahmad Yani sempat tidak dapat beroperasi pada Sabtu (6/2) akibat curah hujan yang tinggi di Semarang sejak Jumat (5/2) yang mengakibatkan terjadinya genangan air. "Pada hari ini (Ahad) genangan sudah surut dan bandara tersebut mulai beroperasi kembali secara terbatas," kata Budi menambahkan.