Ahad 07 Feb 2021 14:13 WIB

Banjir Semarang, Menhub Langsung Temui Ganjar

Pertemuan membahas rencana aksi penanggulangan musibah banjir di Semarang

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Karyawan menyelamatkan sejumlah barang dari kantor yang terendam banjir di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Akibat banjir setinggi hingga 70 cm tersebut, PT KAI (Persero) DAOP 4 Semarang mengalihkan sejumlah rute perjalanan kereta api.
Foto: Antara/Aji Styawan
Karyawan menyelamatkan sejumlah barang dari kantor yang terendam banjir di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Akibat banjir setinggi hingga 70 cm tersebut, PT KAI (Persero) DAOP 4 Semarang mengalihkan sejumlah rute perjalanan kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menggelar pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Bandara Ahmad Yani, Semarang pada Ahad (7/2). Budi mengatakan pertemuannya dengan Ganjar membahas rencana aksi penanggulangan musibah banjir di Semarang akibat cuaca ekstrem yang berdampak terhadap terganggunya operasional di simpul-simpul transportasi, khususnya di bandara dan stasiun kereta.

“Hari ini saya rapat dengan Pak Gubernur Jateng, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Dirjen Perhubungan Udara, dan PT Angkasa Pura 1, untuk bersama-sama mencari solusi penanggulangan musibah banjir di Semarang yang berdampak pada operasional simpul transportasi seperti di Bandara Ahmad Yani dan Stasiun Tawang," ujar Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (7/2).

Baca Juga

Budi menyebut ada beberapa langkah yang akan dilakukan Kementerian PUPR untuk menanggulangi banjir di Semarang seperti membuat peredam air atau dam, melakukan pengerukan sungai dan membuat tanggul untuk mengantisipasi adanya rob (air pasang).

Budi mengatakan, Angkasa Pura I juga akan melakukan langkah-langkah konkret seperti menginventarisasi sistem pengendalian air, mengoptimalkan saluran pipa, menambah kapasitas pompa air untuk menyedot genangan air dengan cepat, dan mengoptimalkan tanggul yang ada di bandara.

Budi mengatakan Bandara Internasional Ahmad Yani sempat tidak dapat beroperasi pada Sabtu (6/2) akibat curah hujan yang tinggi di Semarang sejak Jumat (5/2) yang mengakibatkan terjadinya genangan air. "Pada hari ini (Ahad) genangan sudah surut dan bandara tersebut mulai beroperasi kembali secara terbatas," kata Budi menambahkan.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement