REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo menanggapi kekalahan pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2024 berdasarkan hasil hitung cepat. Andika-Hendi diproyeksikan hanya mendapatkan 41 persen pada Pilgub Jateng 2024.
Ganjar mengatakan kalah menang dalam pemilihan umum adalah hal yang biasa. "Ada yang kalah, ada yang menang, sebuah proses pasti biasa," kata Ganjar saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Ikatan Advokat Indonesia di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Jumat (29/11/2024), menjawab pertanyaan wartawan terkait kekalahan Andika-Hendi.
Saat diminta tanggapannya apakah kekalahan Andika-Hendi merupakan dampak dari adanya dugaan kecurangan yang terjadi, Ganjar meminta, semua pihak menunggu laporan yang telah mereka layangkan ke pihak terkait. Dia mengatakan DPD PDIP Jateng telah mengantongi data dan bukti adanya kecurangan dalam proses Pilgub Jateng 2024.
Data tersebut, kata Ganjar, masih dalam proses pengumpulan, dan saatnya akan diajukan kepada penegak hukum untuk diproses sesuai peraturan yang berlaku. "Ada yang dilaporkan, ada yang belum, tinggal menunggu aja prosesnya. Kita tunggu saja semua laporan apakah diproses atau tidak," kata Ganjar.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan kekecewaannya atas Pilkada Serentak 2024. Hal itu merespons kekalahan calon yang diusung partai itu di berbagai daerah.
Adapun PDIP pada Pilgub Jateng 2024, mengusung pasangan Andika-Hendi. Sementara pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin diusung partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Hasil hitung cepat (quick count) beberapa lembaga survei konsisten menunjukkan perolehan suara Luthfi-Taj Yasin unggul di posisi teratas.
Berdasarkan hasil hitung cepat Charta Politika, duet Andika-Perkasa memperoleh 41,56 persen suara di kandang banteng itu. Sementara lawan mereka Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen unggul dengan 58,44 persen suara.