REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tak hanya naik status menjadi Siaga 3, aliran air Sungai Ciliwung yang deras juga menyebabkan tanah longsor di Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Akibat kejadian tersebut, tembok rumah milik salah seorang warga ambruk terbawa material longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Priyatna Syamsah mengatakan, tanah longsor tersebut terjadi pada Ahad (7/2) pagi, sekitar pukul 08.15 WIB. “Tanah longsor terjadi disebabkan oleh curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut, kemudian tergerus aliran air Sungai Ciliwung yang deras,” kata Priyatna ketika dikonfirmasi, Ahad (7/2).
Akibatnya, tembok penahan tanah (TPT) pada pagar belakang rumah milik warga bernama Chrisma Albandjar ambruk terbawa material longsor, sehingga mengancam rumah tersebut. Ditambah lagi, kondisi TPT diketahui memang sudah rapuh.
Namun, Priyatna mengatakan, anggota keluarga yang berisi empat jiwa tersebut diketahui tetap bertahan di rumahnya. Beruntung, tidak terdapat korban jiwa maupun luka dari kejadian ini. "Korban nihil. Assesment dan koordinasi tanggap darurat dengan pihak lain sudah dilakukan dengan menutup longsor dengan terpal," ujarnya.
Terpisah, Lurah Sempur, Dicky Pratama mengatakan, TPT di lokasi kejadian mengalami longsor karena terkikis aliran Sungai Ciliwung. Untuk itu, dirinya mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai untuk mewaspadai cuaca saat ini. "Itu (tembok) rusak tergerus air. Kami minta warga di pinggir sungai waspada karena kondisi Sungai Ciliwung sekarang naik turun. Pengurus RW juga saya minta kalau ada bencana segera lapor," ucap Dicky.
Diketahui, yang mengguyur Bogor dan sekitarnya sejak Ahad (7/2) dini hari menyebabkan tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mencapai 130 cm atau Siaga 3. Ketinggian air mulai naik diketahui hari ini sekitar pukul 03.00 WIB.