REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Debit air Bendung Rentang yang terletak di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, terus mengalami kenaikan, Ahad (7/2). Imbasnya, wilayah Kabupaten Indramayu harus waspada karena air dari Bendung itu digelontorkan ke Sungai Cimanuk Indramayu.
Koordinator Lapangan Bendung Rentang, Dadi Supriyadi, menjelaskan, debit air Bendung Rentang mengalami kenaikan setiap jamnya. Malam ini pukul 23.00 WIB, total debit Bendung Rentang sudah mencapai 1.210,330 m3/detik.
Berdasarkan level kewaspadaan di bendung tersebut, status waspada dikenakan jika debitnya 600 m3/detik, status siaga dengan debit 900 m3/detik dan status awas dengan debit 1.200 m3/detik.
‘’Saat ini, Bendung Rentang masuk status awas,’’ ujar Dadi melalui pesan singkatnya kepada Republika, Ahad (7/2) pukul 23.00 WIB.
Dari total debit air tersebut, hanya 17,102 m3/detik yang dialirkan ke Saluran Irigasi (SI) Sindupraja dan 7,254 m3/detik ke SI Cipelang. Sedangkan sisanya yang mencapai 1.185,974 m3/detik digelontorkan ke sungai Cimanuk.‘’Ke sungai Cimanuk Indramayu,’’ kata Dadi.
Dadi menjelaskan, air dari Bendung Rentang itu butuh waktu perjalanan selama kurang lebih enam jam untuk sampai ke bendung Karet Rambatan, Kabupaten Indramayu.
Sementara itu, satu jam sebelumnya atau pukul 22.00 WIB, total debit Bendung Rentang masih 1.158,175 m3/detik. Dengan debit tersebut, maka statusnya masih siaga.
Dengan perubahan status kewaspadaan dari siaga menjadi awas pada pukul 23.00 WIB, maka sirine di Bendung Rentang pun berbunyi meraung-raung. Sirine tersebut akan dibunyikan saat terjadi perubahan status kewaspadaan debit air di bendung tersebut.
Sementara itu, menghadapi kiriman air dengan debit yang tinggi dari bendung Rentang, BPBD Kabupaten Indramayu telah memberikan informasi tersebut kepada para camat yang wilayahnya dilalui oleh daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk.
Para camat diminta waspada mengantisipasi banjir. Apalagi, tanggul sungai Cimanuk di sejumlah titik dalam kondisi kritis.