Para pengunjuk rasa memberikan hormat tiga jari dan memegang gambar dengan tanda X di wajah Panglima Tertinggi Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing menghadapi barisan polisi anti huru hara di Naypyitaw, Myanmar pada hari Senin (8/2). (FOTO : AP)
Sebuah truk polisi menyemprotkan air ke kerumunan pengunjuk rasa di Naypyitaw, Myanmar pada hari Senin (8/2).. (FOTO : AP)
Polisi anti huru hara bersenjata berjaga-jaga saat para demonstran memberi hormat tiga jari, simbol perlawanan, selama protes terhadap kudeta militer di Naypyitaw, Myanmar, Senin (8/2). (FOTO : EPA-EFE/MAUNG LONLAN)
Seorang petugas polisi berdiri di belakang barikade yang memblokir jalan selama protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Senin (8/2). (FOTO : EPA-EFE/LYNN BO BO)
Para pengunjuk rasa berkumpul di depan barikade polisi yang memblokir jalan selama protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Senin (8/2). (FOTO : EPA-EFE / LYNN BO BO)
Para pengunjuk rasa memegang spanduk yang menunjukkan gambar kepala militer Myanmar dan pemimpin kudeta Jenderal Senior Min Aung Hlaing dan bertuliskan (FOTO : EPA-EFE/LYNN BO BO)
Para pengunjuk rasa memegang spanduk dan meneriakkan slogan-slogan selama protes menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 07 Februari 2021. Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Yangon, kota terbesar Myanmar, untuk hari kedua protes massa menentang kudeta militer. Militer Myanmar merebut kekuasaan dan mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun setelah menangkap Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan presiden Myanmar Win Myint dalam serangan dini hari pada 01 Februari. (FOTO : EPA-EFE/NYEIN CHAN NAING)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Puluhan ribu massa turun ke jalan untuk menggelar aksi protes massa menentang kudeta militer di Myanmar, Senin (8/2).
Warga Myanmar turun ke jalan di Kota Yangon untuk memprotes kudeta militer yang terjadi pada 1 Februari lalu.
sumber : AP, EPA
Advertisement