REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca mengatakan masih menunggu instruksi untuk melakukan operasi modifikasi cuaca mengurangi hujan ekstrem di Pulau Jawa. Operasi ini disebut sudah direncanakan sejak Desember lalu.
"Sejak Desember lalu, upaya mitigasi banjir melalui operasi TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) sudah diwacanakan pada beberapa rapat koordinasi Kementerian Lembaga untuk antisipasi fenomena La Nina serta faktor cuaca lainnya. Namun hingga saat ini belum ada arahan pelaksanaan operasi TMC, baik di wilayah DKI Jakarta maupun di wilayah-wilayah potensi banjir lainnya," kata Kepala BPPT Hammam Riza, dalam keterangannya, Selasa (9/2).
Sebagian besar wilayah Pulau Jawa diprediksi masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat beberapa hari ke depan. Pelaksanaan TMC untuk meredistribusi curah hujan di wilayah banjir dinilai perlu dilakukan.
Hammam menyebut langkah ini dapat mengantisipasi meluasnya wilayah terdampak banjir. "Merujuk hasil TMC redistribusi curah hujan di Jabodetabek tahun 2020, bahwa TMC redistribusi curah hujan mampu mengurangi curah hujan sebesar 21-47 persen terhadap curah hujan alamnya, maka diharapkan dengan penerapan operasi TMC saat ini akan mengurangi potensi kerugian baik secara ekonomi maupun sosial," kata dia lagi.