REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Aparat kepolisian hingga kini masih terus menyelidiki pelaku penembakan terhadap seorang warga sipil bernama Ramli di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Senin (8/2). Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Polisi Ahmad Mustofa Kamal di Timika, Selasa, mengatakan, pelaku penembakan tersebut diduga kuat oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), namun masih terus diselidiki.
"Di Intan Jaya, ada beberapa kelompok KKB. Kita dalami dulu pelakunya ini dari kelompok yang mana. Semoga, kami bisa secepatnya mengungkap siapa dalang di balik rentetan peristiwa kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini di Intan Jaya," kata Kombes Kamal.
Kombes Kamal menerangkan bahwa pelaku yang menembak Ramli sebetulnya cukup dikenal oleh korban bersama saksi lainnya. "Pelaku ini sebetulnya diketahui oleh korban bersama saksi lainnya. Wajahnya tidak asing, cuma korban tidak mengenal namanya. Makanya korban tidak menyangka pelaku ini bisa melakukan kekerasan seperti itu," kata Kombes Kamal.
Ramli yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang barang kelontongan ditembak dengan senjata api laras pendek oleh seseorang pada Senin (8/2) petang. Saat itu, pelaku mendatangi kios milik Ramli dengan modus untuk membeli minyak tanah.
Lantaran tidak membawa jeriken untuk mengisi minyak tanah, korban menyuruh istrinya untuk mengambil jeriken. Saat istri Ramli hendak mengambil jeriken, tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata api dan menembaki Ramli.
Korban tertembak pada bagian wajah, tepat di bawah hidung, pada pipi sebelah kiri, tembus hingga ke bagian belakang.
Pada Selasa pagi sekitar pukul 08.30 WIT, korban dievakuasi ke Timika dari Sugapa dengan pesawat Smart Air Aviation PK–SNK untuk menjalani perawatan di RSUD Mimika.
"Kondisi korban sejak kemarin saat dievakuasi dari lokasi kejadian ke klinik di Sugapa dan kemudian tadi pagi dievakuasi dari Sugapa ke Timika dalam keadaan sadar," jelas Kombes Kamal.
Polda Papua menyayangkan terjadinya kembali tindak kekerasan terhadap warga sipil di Kabupaten Intan Jaya tersebut.
"Kami sangat menyayangkan peristiwa ini. Di saat pemerintah daerah Kabupaten Intan Jaya terus berupaya membangun daerahnya, tapi di sisi lain KKB selalu melakukan kekerasan, baik terhadap TNI-Polri maupun terhadap warga sipil. Berkali-kali kami sudah mengimbau jangan ganggu saudara-saudara kita karena kehadiran mereka selain mencari nafkah, tapi ikut juga membangun daerah," ujar Kombes Kamal.