Jumat 12 Feb 2021 12:12 WIB

Imlek Tahun ini yang Berbeda karena Covid-19

Sejumlah keluarga rayakan Imlek secara virtual demi sehat selama pandemi.

Petugas memeriksa suhu badan umat Konghucu yang akan beribadah pada malam perayaan Tahun Baru Imlek 2572 di Vihara Amurva Bhumi (Hok Tek Tjeng Sin), Jakarta, Kamis (11/2/2021). Pemerintah mengimbau agar peringatan Tahun Baru Imlek 2572 yang jatuh pada 12 Februari 2021 dilakukan dengan cara sederhana sekaligus menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Petugas memeriksa suhu badan umat Konghucu yang akan beribadah pada malam perayaan Tahun Baru Imlek 2572 di Vihara Amurva Bhumi (Hok Tek Tjeng Sin), Jakarta, Kamis (11/2/2021). Pemerintah mengimbau agar peringatan Tahun Baru Imlek 2572 yang jatuh pada 12 Februari 2021 dilakukan dengan cara sederhana sekaligus menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2021 dengan cara berbeda. Kumpul keluarga saat Imlek dilakukan secara virtual akibat pandemi Covid-19.

“Tahun ini beda sekali, karena hanya bisa kumpul secara virtual. Biasanya kami sekeluarga selalu mudik ke Bandarlampung,” ujar seorang warga Tionghoa, Karin, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (12/2).

Baca Juga

Dia menjelaskan suasana saat Imlek tahun ini jelas berbeda dengan sebelumnya. Imlek merupakan waktu yang dinanti untuk kumpul keluarga yang dilakukan satu kali dalam setahun.

Biasanya keluarganya yang tersebar di sejumlah daerah di Tanah Air menyempatkan untuk kumpul bersama keluarga. Pada saat kumpul keluarga juga banyak hidangan khas yang disuguhkan mulai dari kue kering, lapis legit, dan makanan lain yang hanya bisa ditemui saat Imlek.

“Makan-makan, kumpul-kumpul dan dapat angpao. Senang saja, karena jarang yang berkumpul bersama,” kenangnya.

Warga lainnya, Sinta, mengatakan keluarganya juga hanya bisa berkumpul secara virtual. Meski sedih tidak bisa berkumpul secara fisik, tapi Sinta menyadari bahwa hal itu merupakan pilihan yang tepat.

“Ya mau bagaimana lagi, dari pada kumpul-kumpul terus kena Covid-19. Repot urusannya,” kata Sinta.

Untuk menghilangkan kerinduannya bersama keluarga, Sinta memutuskan untuk memasak makanan khas Imlek seperti pindang bandeng yang dipercaya melambangkan rezeki. “Biar makmur dan usaha lancar,” jelas Sinta berseloroh.

Sebelumnya, Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat Konghucu untuk merayakan dengan cara sederhana, mengingat Indonesia saat ini tengah menghadapi pandemi virus Covid-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement