Jumat 12 Feb 2021 20:32 WIB

Target Pendataan Penerima Vaksin Gelombang Dua Rampung Besok

Pada gelombang pertama ini jumlah penerima vaksin sebanyak 3.000 orang.

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menjalani vaksin Covid-19 dosis kedua gelombang pertama di pedestrian Ir Djuanda atau Dago, Kamis (11/2).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menjalani vaksin Covid-19 dosis kedua gelombang pertama di pedestrian Ir Djuanda atau Dago, Kamis (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi berupaya merampungkan pendataan warga yang mendapatkan vaksin Covid-19 gelombang kedua. Di mana ditargetkan data sudah masuk pada Sabtu (13/2) besok. "Kami sedang merampungkan data penerima vaksin gelombang kedua dan ditargetkan selesai pada 13 Februari," ujar Kepala Dinkes Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih, Jumat (12/2).

Laporan sementara data penerima vaksin yang sudah masuk berasal dari aparat TNI/Polri. Selain itu aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Sukabumi yang mencapai sekitar 3.600 orang dan elemen warga lainnya. Targetnya data penerima vaksin gelombang kedua masuk pada Sabtu.

Di sisi lain lanjut Rita, pemberian vaksin pada gelombang pertama diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan unsur forkopimda. Pada gelombang pertama ini jumlah penerima vaksin sebanyak 3.000 orang. "Vaksin gelombang pertama diharapkan selesai pada 13 Februari," kata Rita. 

Dari laporan yang diperoleh pemberian vaksin gelombang pertama berjalan dengan lancar. Sebelumnya, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Sukabumi menjalani vaksinasi Covid-19 dosis kedua di kawasan pedestrian Ir Djuanda (Dago), Kamis (11/2). Kegiatan ini untuk menunjukkan kepada warga pemberian vaksin aman dan halal.

Di mana pada momen tersebut Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami menjalani vaksinasi Covid-19 dosis kedua gelombang pertama. Kegiatan ini juga sekaligus launching vaksinasi untuk tenaga kesehatan (nakes) yang berusia di atas 59 tahun. "Sebagaimana yang direncanakan pada 11 Februari ini kami forkopimda yang tahap awal melaksanakan vaksin dan sekarang tahap kedua," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Selain forkopimda, para nakes yang juga pengurus organisasi profesi kesehatan mengikuti vaksin Covid-19. Khusus untuk periode sekarang lanjut Fahmi, sekaligus launching vaksinasi untuk tenaga kesehatan yang berusia di atas 59 tahun sebagaimana arahan pemerintah pusat. Fahmi meyakinkan selama mendapatkan vaksinasi pada dosis pertama Alhamdulillah tidak ada gejala dan dalam kondisi sehat. "Saat ini pemda berproses untuk menyiapkan vaksin gelombang kedua untuk warga dan tenaga pendukung lainnya, " kata Fahmi. Semoga proses pendataan tidak ada kendala dan diharapkan di April 2021 bisa dilaksanakan termasuk untuk kalangan jurnalis yang akan diprioriraskan divaksin.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Sukabumi secara resmi mencanangkan vaksinasi Covid-19 di Balai Kota Sukabumi, Kamis (28/1) pagi. Pada tahap awal ini yang divaksin yakni unsur Forkopimda, pemuka agama, dan para tenaga medis.

Pemberian vaksin merupakan salah satu ikhtiar memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sehingga warga tidak perlu cemas dengan adanya pemberian vaksin dan doa terbaik Sukabumi agar bisa pulih dari pandemi. "Mudah-mudahan hari ini jadi sejarah catatan penting menunjukkan warga Sukabumi, betapa pentingnya proses vaksinasi," ungkap Fahmi. 

Setelah forkopimda, pemberian vaksin dilakukan kepada warga yang memenuhi syarat kesehatan berdasarkan gelombang yang ditetapkan pemerintah pusat. Setelah divaksin kata Fahmi, bukan berarti proses penerapan protokol kesehatan selesai dan harus ditingkatkan. Sebab pemberian vaksin sebagai salah ikhtiar dalam pencegahan penyebaran Covid.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih mengatakan, pemberian vaksin ini merupakan tahap kedua pada gelombang pertama." Alhamdulillah berjalan lancar dan belum ada kendala," kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement